Tanjungpinang, Tuah Kepri – Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang, Ade Angga menyampaikan angka pengangguran di Kota Tanjungpinang cukup tinggi.
“Hal ini dilihat dari jumlah pencari kerja di Tanjungpinang cukup tinggi, karena lapangan pekerjaan yang tersedia minim,” kata Ade Minggu (26/3).
Menurut Ade Angga dari Fraksi Golkar DPRD Kota Tanjungpinang Kepri ini, untuk menciptakan lapangan pekerjaan harus ada program pemerintah Kota Tanjungpinang untuk menambah lapangan pekerjaan yang baru.
“Seperti melahirkan wirauhusawan – wirausahawan yang baru, memanfaatkan badan latihan kerja, bengkel, menciptakan UKM-UKM yang kreatif, intinya harus menciptakan lapangan pekerjaan baru dan harus fokus. Karena kalau tidak fokus, maka jumlah pengangguran nantinya akan bertambah,” katanya.
Bertambahnya pengangguran kata Ade, dilihat dari bertambahnya siswa yang masuk sekolah dan juga yang tamat sekolah bertambah.
“Karena setelah tamat, mereka ingin bekerja kemana dan itu harus kita pikir karena jumlahnya belasan ribu. Kalau pemerintah tidak punya program melanjutkan atau menjembatani mereka setelah tamat, maka mereka akan menjadi pengangguran-pengangguran yang baru,” kata Ade.
Dan solusi lain untuk mengurangi pengguguran, ucap Ade, di Tanjungpinang ada kawasan FTZ Dompak dan Senggarang.
“Dua lokasi tersebut, bisa kita manfaatkan untuk menarik investor. Investor masuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Tapi fasilitas Dompak dan Senggarang yang ada disekitar FTZ itu sangat jauh dari harapan. Karena ada investor mau masuk tapi prasarana yang ada tidak ada,” ucapnya.
Tingginya penggangguran juga berdampak terhadap angka kemiskinan, kata Ade menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Tanjungpinang padaJuli 2016, ada sekitar 10,196 rumah tangga angka kemiskinan.
“Dan itu naik dari 8.495 rumah tangga miskin pada tahun 2013 lalu. Dan ini menjadi PR pemerintah Kota Tanjungpinang kedepan yang harus dipikirkan,” ucap Ade. (AFRIZAL).
Komentar