Ulama Dan Umara Tidak Bisa Dipisahkan

Tanjungpinang415 views

Tanjungpinang, Tuah Kepri – Ulama dan Umara yang merupakan penguasa, tidak bisa dipisahkan di dalam Pemerintahan.

“Ulama dan Umaro atau ulama dan penguasa, tidak bisa dipisahkan saling bersinergi untuk menjaga keanekaragaman NKRI. Diharapkan fungsi masing-masing harus dioptimalkan, bukan hanya waktu tertentu tapi setiap waktu dan tiap kesempatan,” kata Wakil Walikota Tanjungpinang, H Syahrul sebagai narasumber dari empat narasumver, Wakil Ketua 1 DPRD Tanjungpinang Ade Angga, Ketua Komisi II DPRD Kepri Ing Iskandarsyah, dan ketua MUI Tanjungpinang Bambang Maryono, pada diskusi Publik latihan dasar Komando Kewaspadaan Kesiapsiagaan Muhammadiyah (KOKAM), yang dilaksanakan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Tanjungpinang, dengan tema ulama dan umara dalam merawat NKRI di tengah kemajemukan, Sabtu (25/3) di Gedung Muhammadiyah gedung Muhammadiyah kota Tanjungpinang.

Artinya kata Syahrul, kebijakan yang dibuat pemerintah diketahui oleh ulama, dan kebijakan ulama juga harus diketahui oleh Pemerintah. Sehingga tidak ada saling menyalahkan.

Sementara menurut ketua Komisi II DPRD Kepri, Ing Iskndarsyah ketertarikannya dilaksabakan diskusi publik, karena memberikan pencerahan untuk menyatukan antara kedua belah pihak antara ulama dan penguasa sebagai Pemerintah.

“Keduannya saling membutuhkan, karena bila kita lihat ulama yaitu memberikan nasehat, bimbingan dan lain sebagainya untuk tujuan kebaikan. Dan sebagai penguasa yang merupakan pemerintah harus bisa menerima bila dinasehati. intinya untuk bisa saling mengingatkanlah” kata Ing Iskandarsyah dari Fraksi Partai PKS ini.

Pelaksanakan diskusi publik dengan mengambil tema ulama dan umara dalam merawat NKRI di tengah kemajemukan, kata Iskandarsyah, kemungkinan didasari timbulnya ketidak adilan dalam masyarakat dan hukum tidak ditegakan dengan baik.

“Maka dari diskusi publik ini dilaksanakan agar ulama dan Umaro penguasa pemerintah harus saling bersinergi dan penguasa juga harus paham tentang agama,” ucapnya.

Wakil ketua 1 DPRD Tanjungpinang, Ade Angga mengatakan, seorang ulama juga merupakan tempat berkonsultasi sebelum mengambil keputusan.

“Karena peran ulama sangat luar biasa, dan kosultasi keputusan yang diberikan tentunya keputusan yang terbaik buat umat maupun untuk seorang pimimpin karena didasari dengan agama,” kata Ade.

Selain itu kata Ade yang merupakan dari Fraksi Partai Golkar, harus ada sinergitas Ulama dan Umara dalam menghasilkan pimimpin yang sesuai keinginan masyarakat.

“Namun tidak semua pemimpin juga bisa mengakomodir keinginan masyarakat,” ucapnya. (AFRIZAL).

Komentar