Tanjungpinang, (TK) –
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana menegaskan, untuk di Provinsi Kepri belum ada yang terjangkit penyakit yang bersumber dari virus Zika.
“Baik korban yang sakit maupun yang meninggal akibat virus Zika. Namun kita tetap mengantisipasinya baik Virus Zika maupun untuk penyakit lainya,” kata Tjepjep Jumat (5/2).
Untuk mengntisipasi terhadap virus Zika, kata Tjepjep sama seperti mengantisipasi dan memberantas virus yang menyebabkan demam berdarah. “Sebab virus Zika berada di dalam tubuh nyamuk,” ujarnya.
Bahkan antisipasi lainya di daerah Provinsi Kepri, Dinkes Kepri maupun seluruh di Kabupaten Kota, telah meningkatkan kewaspadaaan tentang virus Zika.
“Baik di pintu masuk pelabuhan seperti Batam maupun di setiap Bandara di Kepri, sudah menyiapkan para petugas medis yang sudah terlatih SDM untuk penycegahanya, bahkan ada alat yang disediakan untuk mendeksi tersebut untuk pencegahan,” katanya.
Menurut dia, cara mengatasi perkembangbiakan nyamuk bukan dengan cara fogging, sebab tidak membunuh jentik-jentik yang hidup di dalam air yang tidak bersih.
Cara yang lebih efektif yakni menguras bak mandi dan tempat penampungan air minimal sekali dalam sepekan, menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.
Sementara Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.
Penularanya dengan cara ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain.
Nyamuk Aedes merupakanjenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.
Dan resikonya siapa yang terinfeksi virus Zika ini yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat virus Zika, memiliki risiko untuk terinfeksi termasuk ibu hamil.
Adapun gejala infeksi virus zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtivas. Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun.
Kemudian gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis. Pada kondisi tubuh yang baik. (AFRIZAL).
Komentar