BPS : Inflasi Gabungan Dua Kota di Kepri 0,62 Persen

Tanjungpinang, Tuah Kepri – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri) Kepri, menyampaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 Kota di Provinsi Kepri Batam.- Tanjungpinang pada Oktober 2017, naik atau mengalami nflasi sebesar 0,62 persen.

“Dari 130,03 pada bulan September 2017, menjadi 130,84 pada bulan Oktober 2017 ini dan mengalami kenaikan sebesar 0,62 persen,” kata kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar Rabu (1/11).

Panusunan menjelaskan, naiknya Inflasi gabungan dua kota IHK di Kepri disebabkan oleh kenaikan indeks enam kelompok, bila dilihat dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun IHK gabungan 2 kota di Kepri Oktober 2017.

“Yaitu, kelompok bahan makanan sebesar 1,30 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,23 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,19 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,02 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen,” ucapnya.

Sebaliknya, kata dia, hanya kelompok sandang yang mengalami penurunan indeks, yang menyusun inflasi gabungan dua kota di Kepri yaitu sebesar 0,15 persen.

Sementara Inflasi tahun kalender (Januari sampai Oktober 2017) gabungan sebesar 3,16 persen. Sedangkan laju inflasi ‘year on year’ (Oktober 2017 dibanding dengan Oktober 2016) gabungan tercatat, sebesar 4,32 persen.

Kemudian dari 23 kota IHK di Sumatera, katanya, tercatat 20 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam, sebesar 0,72 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 0,02 persen.

Sebaliknya, dikatakannya, hanya 3 kota IHK di Sumatera yang mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,12 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Tanjungpinang sebesar 0,02 persen.

Sedangkan Kota Batam dari 20 Kota yang mengalami inflasi di Sumatera menduduki peringkat ke 1, sedangkan Kota Tanjungpinang dari 3 Kota yang mengalami deflasi di Sumatra menduduki peringkat ke 3.

Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK, tercatat 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,05 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Cilegon dan Surakarta sebesar 0,01 persen.

Sebaliknya, deflasi tetinggi terjadi di
Kota Palu sebesar 1,31 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,01 persen.

Dari 44 Kota yang mengalami inflasi se-Indonesia, Kota Batam menduduki posisi ke 2. Sedangkan dari 38 Kota yang mengalami defllasi se-Indonesia, Kota Tanjungpinang menduduki posisi ke 38. (AFRIZAL).

Komentar