Tanjungpinang, Tuah Kepri – Wakil Ketua I DPRD Tanjungpinang, Ade Angga bersama anggota Komisi I DPRD Tanjungpinang, Simon Awantoko dan Hendy Amerta, mengunjungi sekolah SMPN 11 Tanjungpinang di Senggarang yang kondisinya sangat memprihatinkan, Kamis (23/02).
Meskipun hujan lebat, Ade Angga bersama Simon Awantoko dan Hendy Amerta, tetap tidak menyurutkan niat nya untuk mengunjung dan melihat kondisi langsung SMPN 11 Tanjungpinang tersebut, yang sebelumnya ia mendapat laporan langsung kepadanya.
Sesampai di SMPN 11 Tanjungpinang, Ade Angga, Simon Awantoko dan Hendy Amerta, langsung disambut kepala Sekolah SMPN 11, Mulia Wiwin.
Dari pembicaraan antara kepala Sekolah SMPN 11 Tanjungpinang, Wiwin, mereka anggota DPRD Tanjungpinang sangat Prihatin, karena mereka melihat langsung kondisi bangunan sekolah yang rusak, tidak ada air bersih, kondisi lapangan upacara masih tanah, apabila hujan becek karena tergenang air.
Memang meskipun secara keseluruhan masih bisa di gunakan. Namun, saat hujan lokal ruangan belajar murid tergenang air. Karena beberapa plafon sekolah tersebut banyak yang sudah rusak.
Seperti yang disampaikan Kepala Sekolah Wiwin kepada Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang Ade Angga, Simon Awantoko dan Hendy Amerta, kondisi sekolah mereka seperti ruangan belajar plafonnya sudah banyak yang hancur.
“Kondisi sekolah kami kayak ginilah pak Dewan, banyak yang sudah rusak plapon atap ruangan belajar anak-anak. Ketika hujan air masuk dalam kelas dan sempat terhenti belajar. Lapangan upacara masih tanah, ketika hujan kami semua tidak bisa upacara karena tergenang air. Dan terakhir kamipun sekarang sulit mendapatkan air beraih. Ya terpaksa kami beli air pak,” kata Wiwin.
Tapi bukan berarti katanya pihak sekolah tidak berusaha untuk mencoba mengatasinya. Tapi kemampuan anggaran sekolah terbatas.
“Untuk air kami hampir setiap hari beli air bersih, kalau tidak hujan. Karena kami pihak sekolah sudah berusaha membuat sumur bor, tapi beberapa kali melakukan membuat, tetap airnya tidak ada. Sehingga biaya yang kami keluarkan juga habis temasuk juga beli air setiap hari.Tapi kalau hujan kami terbantu dan menampung air hujan tersebut. Kalau tidak begitu pak, kadang-kadang khususnya anak laki-laki buang air kecil ditembok karena kami tidak ada air,” ucap kepala sekolah SMPN 11 tersebut.
Begitu juga dengan plafon, katanya meskipun pihak sekolah telah berusaha dengan menempel beberapa triplek, namun tetap bocor.
Menanggapi hal tersebut, Ade Angga berharap agar dapat dialokasikan perbaikan sekolah.Dan ia juga meminta nantinya, Komisi I DPRD Tanjungpinang dapat membahas hal tersebut. Sehingga kedepan siswa dapat melaksanakan proses belajar dengan aman dan nyaman.
“Nanti akan kami bahas bu, pak Simon dan pak Hendy yang membahas hal ini ya bu, keluhan ini sudah kami catat. Tapi nanti mohon kami diingatkan lagi sebelum pembahasan APBD Perubahan 2016 ini bu. Jika anggarannya tidak besar, bisa dialokasikan secepatnya. Namun bila lebih dari Rp 200 juta maka dianggarkan di APBD Murni 2018 mendatang,” kata Ade Angga yang juga Ketua DPD Partai Golkar Tanjungpinang.
Tapi kata Ade kepada kepala sekolah SMPN 11 Tanjungpinang, apakah pernah menyampaikan kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui pihak Dinas Pendidikan, lalu dijawab Wiwin pernah.
“Sebelumnya kami sudah pernah menyampaikannya, tapi keadaannya beginilah pak,” ucap Wiwin. (AFRIZAL).
Komentar