Tanjungpinang, Tuah Kepri – Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan hidup setiap manusia yang harus dipenuhi. Begitu juga untuk siswa yang sedang belajar di sekolah pasti membutuhkannya, seperti untuk minum, mencuci dan lain sebagainya.
Tapi masih ada di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tanjungpinang, sulit mendapatkan air bersih. Meskipun pihak sekolah sudah berusaha, bahkan dengan mengeluarkan anggaran yang lumayan besar dengan membuat sumur bor, tapi tidak bisa juga didapat air bersih tersebut.
Seperti SMPN 11 Senggarang Tanjungpinang, dalam sehari mereka
membeli air bersih 3 tanki setiap hari, untuk kebutuhan anak siswa dan guru.
“Memang dalam sehari kalau tidak ada hujan, kami membeli air bersih 3 tanki sehari. Untuk satu tankinya harga Rp65 ribu,” kata kepala Sekolah SMPN 11 Senggarang Tanjungpinang, Mulia Wiwin di Senggarang.
Lanjut dikatakan ya, untuk membeli air pihaknya memakai dana pribadi tanpa bantuan yang lain.
“Bagaimana lagi pak, ini merupakan kebutuhan kami sekolah dan siswa. Dan pernah saya mengusulkan ke pemerintah, tapi sampai sekarang tetap membeli air. Karena sumur bor yang kita gali, hasilnya tidak ada air ditemukan,” ucap Wiwin.
Selain sulit air yang menjadi kebutuhan sekolah SMPN 11 Tanjungpinang, katanya pada pertemuan dengan dewan DPRD Tanjungpinangi ia mengeluhkan gedung sekolah seperti plapon atap sudah pada rusak, lapangan upacara masih tanah, meja kursi dan ruang pertemuan.
“Karena kami sampai saat ini, tidak punya ruangan pertemuan. Dan saya sudah usulkan ke Dinas Pendidikan Tanjungpinang, untuk membuat ruang pertemuan, tapi tak juga direspon,” kata Wiwin..
Namun dengan adanya kehadiran kunjungan Wakil ketua 1 DPRD Tanjungpinang Ade Angga dan anggota komisi 1, Simon Awantoko dan Hendy Amerta ke sekolah ini, menjadi semangat untuk memberikan pendidikan yang lebih baik.
“Sebelumnya saya atas nama sekolah, saya mengucapkan terimakasih kepada bapak DPRD Tanjungpinang, yang telah peduli terhadap masa depan pendidikan anak-anak khususnya di SMPN 11. Karena pada tahun 2017 ini lapangan upacara kami akan dipavingblok,” kata Wiwin.
Dan iapun berharap permintaan yang disampaikan pihak sekolah, agar bisa diselesaikan, meskipun secara bertahap.
Menanggapi hal tersebut, Wakil ketua 1 DPRD Tanjungpinang, Ade Angga berharap agar dapat dialokasikan perbaikan sekolah di SMP 11 Senggarang ini.
Bahkan Ade juga meminta Komisi I DPRD Tanjungpinang dapat membahas hal tersebut. Sehingga kedepan siswa dapat melaksanakan proses belajar dengan aman dan nyaman.
“Nanti akan kami bahas bu, pak Simon dan pak Hendy yang membahas hal ini ya bu, keluhan ini sudah kami catat. Tapi nanti mohon kami diingatkan lagi sebelum pembahasan APBD Perubahan 2016 ini bu. Jika anggarannya tidak besar, bisa dialokasikan secepatnya. Namun bila lebih dari Rp 200 juta maka dianggarkan di APBD Murni 2018 mendatang,” kata Ade Angga yang juga Ketua DPD Partai Golkar Tanjungpinang. (AFRIZAL).
Komentar