Tanjungpinang, Tuah Kepri –
Berdasarkan laporan dari warga dan melihat kondisi keadaan pasar dan pelantar KUD di pasar Tradisional Tanjungpinang sangat memprihatinkan, Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah melakukan inspeksi mendadak (sidak), Jumat (5/4) siang.
Dalam sidak yang dilakukannya yang didampingi oleh Kapolres Tanjungpinang, AKBP Kristian Siagian, TNI AL, Marinir, Kasatpol PP, Kepala SKPD di lingkungan Pemko Tanjungpinang, mendapatkan bangunan liar tanpa izin di sekitar Pelantar KUD Hal ini membuat Walikota geram, karena ia tidak tahu ada aktifitas pembangunan yang dibangun warga bernama Yanto sekitar pelantar tanpa memilki izin kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang.
Sebagai wilayah dikawasanya yaitu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Walikota Tanjungpinang meminta supaya menertibkan bangunan tersebut.
“Pak Asep, saya tidak mau ada bangunan dibangun di tempat pasum oleh warga. Saya minta bangunan sekitar dua lantai ini dibongkar,” katanya dihadapan Kapolres Tanjungpinang dan juga yang hadir pada sidak tersebut.
Selain menegur BUMD, kata Walikota, ia juga memanggil kepala Satpol PP Kota Tanjungpinang Irianto dan juga memanggil warga bernama Yanto.
“Pak Irianto, saya perintahkan bangunan dua lantai tanpa izin tersebut dibongkar sekitar hari Kamis. Tapi sebelum dibongkar, tolong panggil warga yang membangun tersebut. Kalau bisa, biar mereka yang membongkarnya.Tapi kalau mereka tidak mau bongkar, maka kita yang bongkar,” ujar Lis.
Tak lama kemudian, selanjutnya Lis jumpa dengan Yanto. Ia menayakan kepada Yanto, kenapa dibangun bangunan dua lantai ini tanpa izi terlebih dahulu.
“Pak Yanto, saya minta dirobohkan bagunan dua lantai tanpa izin ini. Apalagi banguan ini berada tempat pasum,” katanya.
Bahkan selain bangunan tersebut yang tidak memiliki izin, kata Lis, ia juga meminta bangunan KUD dirobohkan, karena posisi lantainya sudah miring.
“Kondisi lantai sudah miring, ditakutkan roboh dan menimpa pedagang dan ini sangat mengkhawatirkan. Tolong pak, bangunan kantor KUD dirobohkan juga,” ucap Lis.
Selain bangunan tidak memiliki izin dan juga kantor KUD Tanjungpinang yang akan dibongkar, Lis juga meminta pelantar kayu yang sangat memperhatinkan juga dibongkar.
Bahkan Kekesalan Walikota Tanjungpinang bukan dilihat dari dua bangunan tersebut. Kekesalanya juga makin bertambah melihat banyak sampah yang menumpuk disekitar pasar.
“Saya minta BUMD Tanjungpinang, betul-betul diperhatikan daerah kawasannya,” ujarnya. (AFRIZAL)
Komentar