Tanjungpinang, Tuah Kepri – Kapal speed bood yang membawa 9 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di perairan Tanjung Leman Mersing Johor (90 KM dari Johor Baru) Malaysia, karam dan tewas, Senin (23/1).
Karamnya speed bood yang membawa TKI ilegal ini didapat, atas laporan masyarakat setempat, dan tim SAR Malaysia yang bergerak sejak pukul 09.30 waktu setempat. menemukan 9 orang mayat, 2 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.
Selanjutnya, WFQR Lantamal IV menerima informasi dari ILO Malaysia tentang kejadian tersebut, diduga perahu tersebut membawa TKI Ilegal yang akan menuju ke Indonesia.
Atas kejadian ini, pangkalan Utama Angkatan Laut IV (Lantamal IV) Tanjungpinang, menerjunkan tim Western Fleet Quick Response (WFQR) untuk melakukan koordinasi membantu SAR.
Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S. Irawan, S.E mengatakan ruang kendali utama (RKU) WFQR Lantamal IV Tanjungpinang menerima informasi dari ILO Malaysia tentang kejadian kapal tenggelam di perairan teritorial Malaysia, diduga perahu tersebut membawa TKI illegal yang berangkat dari Tanjung Bemban Batam menuju ke Malaysia.
“Berita mengenai tenggelamnya kapal pengangkut TKI illegal tersebut diterima oleh MRSC Johor sekitar jam 09.15 waktu setempat, dimana DM7 Tanjung Sadeli menginformasikan bahwa mereka telah menerima laporan dari masyarakat setempat, tentang adanya sebuah perahu yang karam dan menemukan 9 mayat (2 laki-laki dan 7 perempuan) yang terdampar di pantai perairan Tanjung Leman Mersing Johor atau + 90 Km dari Johor Baru Malaysia,” kata S Irawan.
Lanjut, SAR telah dilakukan oleh pihak berwenang Malaysia dengan mengerahkan kapal Penggalang 43 dan Pengawal 43.
“Mengingat tempat kejadian berada di perairan teritorial Malaysia, kita tidak bisa terjun langsung ke lokasi. Namun sampai dengan saat ini RKU WFQR Lantamal IV terus melaksanakan koordinasi dan pengumpulan data serta informasi mengenai perkembangan kejadian tersebut,” ucap Danlantamal IV.
Danlantamal IV menambahkan, bahwa saat ini merupakan musim angin utara, dimana gelombang laut cukup tinggi disertai dengan hembusan angin yang cukup kencang.
Untuk itu Dan Lantamal mengimbau kepada para pengguna transportasi laut agar memperhatikan faktor cuana dan melengkapi sarana keselamatan guna meminimalisir terjadinya kecelakaan di laut. (Red/Dispen Lantamal IV).
Komentar