Tanjungpinang, Tuah Kepri – Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Dadang AG mengaku kaget mendapatkan berita terkait ada tempat warnet disinyalir dijadikan tempat komonitas portitusi perkumpulan anak muda pelajar siswa siswi SMP di jalan Tugu Pahlawan Tanjungpinang.
“Imformasi laporan ini baru saya dapat dari Kasatpol PP semalam. Tentu saya akan tindaklanjuti dulu dan kita cek lagi. Kalau sampai kejadian seperti itu tentu itu merupakan pengawasan orang tua selain pihak sekolah,” kata Dadang, Selasa (4/9/2018) di kantor DPRD Tanjungpinang.
Karena dikatakan Dadang, kehidupan anak ini kan, dua pertiga kehidupanya sama orang tua dan masyarakat dan sepertiga kehidupanya dengan sekolah.
“Oleh karena itu, ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Dari segi sekolah tentunya kita akan perketat pengawasan dan aturan-aturan kita di sekoalah jangan sampai anak bolos dan sebagainya,” ucapnya.
Sementara ini kata Dadang , pihaknya mengarahkan pihak sekolah anak didik jangan disuruh pulang.
“Kalau anak yang terlambat kalau di suruh pulang mungkin dia ke warnet, tapi yang seharusnya dibina di sekolah, seperti dikumpul disuatu tempat tertentu agar pihak sekolah bisa melakukan pengawasan,” ujar Dadang.
Dan sekarang kata Dadang, pihak sekolah memperlakukan bagi anak-anak terlambat, tidak disuruh pulang.
” Kalau memang benar pada kejadian tersebut anak-anak ditemukan berpakaian sekolah, saya yakin itu tidak sampai ke sekolah. Kalau dia sampai ke sekolah tidak akan membenarkan pulang,” ucapnya.
Dengan kejadian ini, Ia berharap semua pihak harus bertindak, bukan hanya dinas pendidikan saja yang bertindak.
“Karena ini sudah menyangkut harkat dan martabat kita semua generasi muda anak-anak kita,” katanya.
Dadang menambahkan, pihaknya berharap juga dari segi perizinan Warnet juga perlu ditinjau atas kewenangan warnet itu.
“Jadi kalau dari segi pendidikan kita membentengi anak-anak kita dengan peningkatan pendidikan karakter di sekolah. Kalau warnet itu kewenangan dari instansi terkait,” ucapnya. (ZAL).
Komentar