Tanjungpinang, Tuah Kepri –
Dengan diresmikannnya Energize Interkoneksi 150 KV Batam-Bintan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), harus bisa memenuhi harapan masyarakat Kepri dalam kebutuhan persediaan listrik.
“Kita bersyukur dan berterimakasih dengan diresmikannya interkoneksi listrik. Tapi yang terpenting PLN harus bisa menjawab dan memenuhi tuntutan masyarakat dengan ketersediaan listrik,” kata Anggota Komisi III DPRD Kepri, Sofyan Samsi usai mengikuti acara peresmian Energize Interkoneksi Listrik Batam-Bintan di Tanjung Uban. Selasa (10/11).
[Baca juga – Ini dia ketua Pemuda Pancasila Tanjung Pinang]
Ia mengatakan dan mengapresiasi PLN yang telah bekerja keras dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat Kepri. “Kita mengapresiasi, namun jika masih ada pemadaman pihak PLN harus bisa menjelaskan penyebab dan solusinya kepada masyarakat. Jika memang itu karena faktor alam dan diluar kemampuan PLN kita bisa memakluminya,” ucapnya.
Dengan harapan diresmikannya Interkoneksi ini, PLN bisa berkomitmen dalam memenuhi ketersediaan listrik di Kepri.
Terpisah, Dwisoeryo Abdullah Manger SDM dan Umum dan Humas PLN wilayah Riau dan Kepri mengatakan, pemenuhan listrik di Tanjungpinang saat ini dalam proses penyelesaian transmisi. “Kami berusaha melakukan yang terbaik dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat Kepri dan saat ini dalam proses penyelesaian transmisi,” katanya.
[Baca juga – Agung Mulyana, “Hargai Pahlawanmu”]
Diakuinya, untuk pemenuhan kebutuhan listrik tersebut, PLN masih terkendala di pembebasan lahan, baik hutan lindung maupun tanah adat. “Apabila lahan yang dibutuhkan PLN sudah tersedia, maka PLN bisa menjamin tegangan 250 MW masuk melalui saluran tegangan tinggi (Sutet).
Bahkan ia menegaskan, pihaknya juga sangat komitmen dengan pemenuhan kebutuhan listrik Kepri. “Kita komit mendukung kelistrikan di pulau Bintan dan itu bisa kita penuhi asalkan saluran transmisi tersebut bisa sampai kesana. Dan kita berharap dukungan kepada semua elemen masyarakat dan stakeholder maka Desember tahun ini bisa terpenuhi. Dan untuk kebutuhan dari Sri Bintan ke Air Raja dan dari Air Raja ke Kijang bulan Juni tahun depan bisa diselesaikan,” katanya.
[Baca juga – Satreskrim ringkus geng rampok rumah]
Pejabat Gubernur Kepri Agung Mulyana mengatakan, interkoneksi listrik ini merupakan salah satu upaya PLN untuk memecahkan permasalahan kurangnya kemampuan PLN untuk membangun pembangkit-pembangkit baru secara cepat, khususnya di pulau Bintan. Sehingga solusi yang terbaik adalah dengan menyalurkan surplus transmisi dari Gardu Induk Sri Bintan, Gardu Induk Air Raja dan Gardu Induk Kijang.
“Untuk mendukung upaya mewujudkan ketahanan energi, di pulau Bintan ini telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Compressed Natutal Gas (CNG) Marine di Tekojo dengan kapasitas 12 MW dan telah menyalurkan daya sebesar 9 MW, serta PLTG CNG Marine berkapasitas 9 MW di Pulau Dompak dan telah menyalurkan daya sebesar 3 MW ke sistem Tanjungpinang yang baru saja diresmikan tadi siang,” kata Agung.
Dengan semakin meningkatnya pasokan energi listrik di pulau Bintan, Agung berharap PLN dapat meningkatkan pelayanan penyediaan energi listrik di daerah-daerah lain di Kepri, yang masih belum dapat dialiri listrik 24 jam.
[Baca juga – Warga Tanjung Pinang ikuti pengetahuan pemilu]
(AFRIZAL).
Komentar