Tanjungpinang, Tuah Kepri –
Kepala Bidang Perdaganggan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdaganggan (Disperindag) Provinsi Kepri, Abdullah menyampaikan, akan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupetan/Kota, tentang permintaan Presiden RI untuk menurunkan harga daging sapi sebelum lebaran sekitar dibawah Rp 80 ribu perkg.
“Tapi permasalahannya didaerah kita khususnya di Kota Tanjungpinang, belum mempunyai sarana dan prasarana yang memadai. Seperti untuk bongkar muat barang di pelabuhan. Karena kita belum mempunyai pelabuhan khusus dan ini masalah waktu dan ini berdampak dengan kwalitas daging tersebut,” katanya Selasa (24/5).
Begitu juga katanya, dengan transportasi untuk menganggkut barang. Karena di Kepri merupakan daerah kepulaun.
“Untuk menunjang kecepatan transportasi barang, tentunya ada kapal khusus untuk mengangkut daging tersebut. Karena untuk daging terlalu lama di laut. akibatnya dagingpun kurang bagus, dan permasalahan ini pasti menyangkut dengan harga,” ujarnya.
Belum lagi dikatakannya, untuk tempat khusus penyimpanannya. “Karena kita di Kepri, juga belum mempunyai tempat khusus penyimpanan barang khususnya daging sapi. Tapi yang jelas kita tetap berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya.
Namun untuk mengetahui harga daging sapi segar maupun daging impor, menurut Roni staf Disperindag EkrafPM Kota Tanjungpinang, mengatakan untuk harga daging sapi segar di Tanjungpinang, berkisar Rp135 ribu perkilogram. Sedangkan daging es Singapura atau daging impor berkisar sekitar Rp86 ribu perkilogram.
Sementara berdasarkan sumber pemberitaan di salah satu media www.tempo.co, Presiden Joko Widodo menyatakan telah memerintahkan sejumlah menteri agar segera berupaya menurunkan harga daging sapi menjelang Lebaran.
Dan Presiden mengeluhkan tingginya harga daging sapi di pasar domestik yang mencapai Rp 120-130 ribu per kilogram. Setiap menjelang Lebaran, inflasi pada komoditas ini malah bisa melonjakkan harganya sampai Rp 15 ribu per kilogram. “Bertahun-tahun ini terjadi dan dianggap biasa. Bagi saya, ini tak biasa,” ujar Jokowi. (AFRIZAL).
Komentar