Menyikapi Hari Jadi Ke-15 Kota Otonom Tanjungpinang

opini185 views

Opini, Tuah Kepri – Janjiku Apa di Tahun ini ? Topik ini pasti hangat dibicarakan, Terlebih bagi yang baru saja melewatkan yang namanya Hari Ulang Tahun atau Hari jadi.

Suatu hari yang ditunggu-tunggu setiap saat dalam kurun waktu 1 tahun. Suatu Harapan nyata yang sangat diharapkan adalah adanya perubahan nyata yang signifikan terhitung dari tahun lalu sebagai langkah awal untuk melakukan perbaikan apalagi kita semua ingin adanya peningkatan dalam kehidupan.

Peningkatan yang positif dengan wish dan hope yang ada dapat DIRAIH dalam jangka pendek, menengah, ataupun panjang.

Sebuah harapan dapat dilihat secara jelas di saat tertentu. Harapan itu mudah terlihat dalam suasana yang ramai (serba suka dan ria) diantaranya pada saat seseorang sedang berulang tahun yang itu secara diri pribadi, ulang tahun pernikahan atau jadian suatu pasangan yang masih dalam pacaran anak muda.

Harapan yang terkadang sebahagian orang perlu diucapkan tapi lebih banyak orang menyimpan dalam hati karena cukup dirinya yang tahu dan melibatkan Yang maha Kuasa di dalamnya.

Seperti dalam sebuah ungkapan orang terkenal dunia yang berbunyi “Jika mampu tolong dan bantu orang lain jika tidak setidaknya jangan mencelakakan” – DALAI LAMA.

Janji secara akar kata menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia memiliki arti ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat (seperti hendak memberi, menolong, datang, bertemu) apakah banyak — , tetapi tidak satu pun yang ditepati; ada juga diartikan sebagai persetujuan antara dua pihak (masing-masing menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu) dan persetujuan itu harus ditepati sampai ajalnya.

Banyak yang mengatakan bahwa Sebuah janji terkadang nyeleneh dan terkadang terkesan gombal akan tetapi bagaimanapun janji yang tidak ditepati, janji kosong, janji palsu makanya kita yang berjanji berarti sebagai pihak yang mengucapkan janji, menyatakan bersedia dan sanggup untuk berbuat sesuatu dan menyanggupi apa yang telah dikatakan atau yang telah disetujui di dalam hati.

Semua kita pernah berjanji baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain bahkan kepada Allah SWT sebagai Pemilik dan Sang pencipta Alam semesta beserta isinya.

Semua janji itu teramat sangat mudah untuk diucapkan, tapi terkadang berbeda dengan kenyataan karena sulit sekali untuk direalisasikan.

Suatu janji biasanya adalah suatu komitmen diri yang enak didengar dan mungkin begitu manis dan menyenangkan dengan penuh harapan yang bagi yang mendengar serta terkadang tersihir oleh segenap kata-kata yang begitu manis.

Ayahku pernah mengungkapkan sebuah kalimat “Hutang Ibarat janji haruslah dilunasi”, menunaikan janji adalah upaya menjaga kepercayaan orang lain kepada kita, aktualisasi diri tapi apabila kita tidak menepati sama juga mencederai diri sendiri dan menghianati orang yg lain.

Pada saat kita mencederai janji sebenarnya kita sedang membongkar aib sendiri (memberi tahu karakter asli kita pada orang lain).

Orang akan selalu teringat dengan apa yg kita ucapkan sekaligus ada kesungguhan yang kuat untuk memenuhinya, dalam Kitab suci Al Qur’an Allah swt pernah memperingatkan Nabi Adam AS dalam QS. Thaha:115 yang maknanya adalah ”Dan sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu, lalu ia lupa akan janji itu dan tidak didapatinya kemauan yang kuat ”, ingatlah semua bahwa sifat seorang mukmin sejati bukanlah pengecut yang hanya berani berkata kata namun tidak bisa mempertanggung jawabkan apa yang telah diucapkan, melainkan memenuhi janji yang pernah diucapkan.

Agar ucapan tidak menjadi Bumerang pada diri sendiri maka kita harus hindari diri dari berjanji atau ucapan yang membuat orang lain berharap banyak untuk pemenuhan janji .

Rasulullah pernah bersabda, ”Barang siapa percaya kepada Allah SWT dan hari akhir, hendaknya mengatakan yang baik-baik saja atau lebih baik diam”.

Apa yang kita janjikan untuk ditunaikan di tahun ini? Apapun itu, apakah janji itu ingin membahagiakan orang tua, menyenangkan mertua (bagi yang sudah menikah), membahagiakan anak istriku dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat bagi orang sekeliling. Janji beli mobil untuk antar jemput anak sekolah, janji memiliki rumah agar tidak ngontrak lagi dan kedinginan atau janji menghajikan orang tua.

Begitu besar harapan nyata dari orang-orang yang anda sayangi tentang janji janji itu, suatu yang dicamkan dalam hati setidaknya membuat semangat selalu baru dan baru dalam diri, akhirnya semangat itu akan jadi bara api pemicu untuk dengan cepat meraih sukses untuk orang orang yang disayang, kecepatan itu sebagai target utamanya, itulah bumbu semangat untuk berjuang, bisa juga sebagai amunisi yang memicu keberhasilan disamping doa doa yang diucapkan oleh seorang hamba kepada yang Kuasa.

Saudaraku yang selalu semangat untuk memberikan yang terbaik untuk daerah, kita punya janji pada diri sendiri dan orang lain termasuk untuk daerah bagi pejabat.

Setiap janji itu adalah ikhtiar yang akan memberikan hasil, kita jangan kesal kalau belum berhasil, itu karena kita belum maksimal, mungkin Tuhan masih ingin melihat kita mencoba lagi dan mencoba lagi, dan tidak berputus asa kepada Sang pemilik hidup, yakinlah hasil yang kita peroleh akan maksimal pada waktunya, Janji terkadang sangat tergantung kepada cara dan etika dalam upaya meraihnya dengan benar.

Optimisme dan afirmasi diri yang kuat adalah jalan keluarnya untuk mengisi kekurangan apakah dalam pembangunan ataupun dalam kinerja.

Rancanglah sebuah perencanaan masa depan-Kotamu agar janjimu di tahun ini akan dapat direalisasikan karena Allah SWT akan selalu bersama orang yang berikhtiar sambil meningkatkan ibadah serta bersedekah kepada setiap orang.

Jalankan syawal ini dengan niat yang baik Yakinlah Anda pasti bisa ….. karena setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan. APA JANJIMU DI TAHUN INI DI HARI JADI UNTUK KOTA TANJUNGPINANGKU …. BANG ?

Ditulis oleh :

DIAN FADILLAH, S.Sos

KETUA PKBM SUARA LAMPION KEPRI
KETUA PKBM SUARA LAMPION KEPRI

Komentar