Melalui Seminar, Ayo Kenali Diteksi Kanker Sejak Dini

Tanjungpinang695 views

Tanjungpinang, Tuah Kepri – Dinas Kesehatan Pengendalian Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Tanjungpinang, menggelar seminar dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara, Pemeriksaan IVA, SADANIS dan Pelayanan KB secara Gratis di Puskesmas Batu 10, Sabtu (22/4)

Seminar ini juga juga bertepatan dengan sempena memperingati Hari Kartini, yang dihadiri oleh Walikota Tanjungpinang, H Lis Darmansyah SH, Dirjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kemenkes RI, dr. H. Mohamad Subuh, MPPM, Kepala Dinas Dinas Kesehatan Pengendalian Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam,SKM M.Si, Ketua DPRD, OPD, BPJS Kesehatan, Kepala Puskesmas, serta unsur FKPD, masyarakat yang mengutamakn wanita usia subur.

Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan, berbicara masalah kesehatan Pemko Tanjungpinang selalu memperhatikan permasalahan kesehatan masyarakat. Dan permasalahan yang ada di masyarakat yakni, selalu takut misalnya untuk menjalani perawatan kemotrapi.

“Padahal kemotrapi cukup efektif untuk penyembuhan beberapa jenis kanker. Nah, pemahaman inilah yang akan kita berikan kepada masyarakat melalui sosialisasi,” kata Lis.

Mengenai program Germas (Gerakan Masyarakat Sehat) yang diprakrasai oleh Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan, terus berupaya mencari formula terbaik dalam rangka membantu dan mewujudkan visi misi pemerintah sebagai upaya meningkatkan kesehatan masyarakatnya.

Program ini untuk memberikan pelayanan kepada kelompok masyarakat yang takut atau mungkin sakitnya parah dan tidak memungkinkan untuk ke puskesmas.

“Apalagi bagi warga yang berdomisili di wilayah pelantar. Jadi pelayanan yang kita diberikan tak hanya menunggu, tetapi dilakukan dengan cara jemput bola ke rumah pasien,” ucap Lis.

Untuk itu, sambung Lis, pemahaman mengenai pencegahan kanker ini sangat penting guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam deteksi dini kanker serviks dan payudara.

“Rata-rata penyakit ini terditeksi pada stadium 3 atau 4, karena itu sosialisasi ini sangat penting dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat agar segera memeriksakan diri ke puskesmas, melakukan pemeriksaan pap smear ada atau tidak sel yang beresiko menjadi sel kanker,“ ucapnya.

Bahkan Lis juga mengingatkan kepada masyarakat, agar memanfaatkan kartu JKN-KIS untuk memeriksakan kesehatan, kartu ini jangan hanya digunakan pada saat sakit saja, tetapi bisa digunakan untuk mengecek kesehatan lainnya, seperti penyakit kanker.

“Ayo, cegah kanker dengan melakukan diteksi dini ke puskesmas terdekat, ibu-ibu hanya perlu mendatangi fasilitas kesehatan dengan menunjukkan kartu JKN-KIS,” ajak Lis.

Acara itu dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dan peninjauan layanan pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), pemasangan kontrasepsi KB, klinik UBM, TB, VCT dan Konseling Jiwa.

Sementara Kepala unit manejemen Kepesertaan, pengendalian mutu pelayanan dan penanganan pengaduan Peserta Badan Penyelnggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Tanjungpinang, Evi mengatakan, kegiatan seminar ini merupakan salah satu langkah BPJS Kesehatan mewujudkan progran prefentif dan promotif di seluruh Puskesmas se Indonesia.

“Acara ini serentak kita lakukan dalam gebyar peringatan hari Kartini 21 April. Dan kegiatan ini juga upaya kita dalam mewujudkan program BPJS Kesehatan,” kata Evi.

Seminar ini dilakukan untuk mengajak masyarakat khususnya untuk wanita subur, agar lebih rajin memeriksakan kesehatannya dan seminar ini tidak dipungut.

Bahkan BPJS Kesehatan menyarankan, masyarakat yang merupakan peserta JKN-KIS maupun tidak, agar rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui rekam medis lebih dini.

“Agar peserta JKN-KIS bisa lebih tahu lebih awal kondisi kesehatannya, sebelum dilakukan tindakan,” ucapnya.

Namun bila si peserta BPJS Kesehatan terkena penyakit tersebut, BPJS Kesehatan katanya, akan menjaminan dan menanggung semua biaya perobatan Kanker, baik Kanker Payudara maupun Serviks peserta JKN-KIS sampai pasien sembuh.

“BPJS Kesehatan akan tanggung dan jamin sampai sembuh, karena pemerintah telah menganggarkan 47 persen dari total anggaran Kesehatan diberikan pada BPJS Kesehatan untuk pembiayan kronis,” ucap Evi.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam mengatakan Skrining adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk mengidentifikasi penyakit.Dengan tujuan untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini.

Sedangkan untuk kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara dan kanker ini bisa menyebabkan kematian kepada wanita usia subur.

“Seminar ini dilaksanakan khususnya para wanita subur, untuk mencegah kanker serviks dan kanker payudara, dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) dan skrining kanker payudara dengan periksa payudara secara klinis SADANIS,” kata Rustam.

Program inovatif tersebut dilakukan, sebagai bentuk keprihatinan terhadap kasus kanker serviks dan payudara yang sering terlambat ditemukan dan sudah berada pada stadium lanjut.

“Karena keterlambatan mengenali kejadian kanker pada seseorang akan berimplikasi pada buruknya kesehatan, sedikitnnya pilihan pengobatan yang efektif, serta kecilnya kemungkinan untuk sembuh dengan biaya yang jauh jauh lebih besar,” ucapnya.

Rustam menambahkan, deteksi dini terhadap kasus kanker akan menjadikan lebih banyak pilihan pengobatan yang efektif, serta besarnya kemungkinan sembuh dengan biaya sangat sangat murah.

“Maka itu pencanangan kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan fasilitasi kepada para wanita usia subur dari kemungkinan terkena kanker serviks,” ujarnya.

Ia menghimbau, seluruh peserta seminar betul-betul mengikuti dan manfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin.

Rustam menambakan, selama tiga tahun dari 2014 hingga 2016 ada sebanyak 62 wanita terindikasi positif menderita lesi pra-kanker serviks dan 43 wanita lain menderita tumor payudara di Kota Tanjungpinang.

“Totalnya ada 105 orang terindikasi bila digabung selama tiga tahun ini, dari 2014 sampai 2016. Dari 62 wanita terindikasi positif menderita lesi pra-kanker serviks dan 43 wanita lainya menderita tumor payudara,” ucapnya.

Kondisi tersebut katanya, diketahui berdasarkan hasil skrining kanker serviks dengan metode Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) dan pemeriksaan kanker payudara dengan metode SADANIS oleh Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang tahun 2014 hingga 2016.

Adapun rincian 62 wanita terindikasi positif menderita lesi pra-kanker serviks dan 43 wanita lain menderita tumor payudara, kata Rustam untuk tahun 2014, wanita Usia Subur (WUS) yang diskrining ada sebanyak 522 wanita, positif IVA ada 12 orang dan positif benjolan payudara ada 6 orang.

Lanjut pada tahun 2015, wanita usia subur yang diskrining ada sekitar 797 wanita yang positif IVA ada 25 orang dan positif benjolan payudara 11 orang.

Dan terakhir tahun 2016, wanita usia subur yang didiskrining ada sebanyak 1.214 orang, yang positif IVA 25 orang dan positif benjolan payudara ada sekitar 26 orang.

“Namun pada tahun 2017, Dinkes Tanjungpinang menargetkan wanita usia subur dapat diskrining 3.673 wanita,” kata Rustam.

Sementara berdasarkan data dari RSUP, katanya penderita kanker payudara dan kanker serviks yang tercatat pada penduduk Kota Tanjungpinang yang meninggal dunia selama dua tahun, dari tahun 2015 dan 2016 adalah 8 orang.

“Tahun 2015 penderita kanker payudara yang meninggal 1 orang dan penderita kanker serviks juga meninggal 1 orang. Sedangkan pada tahun 2016 penderita Kanker payudara yang meninggal 3 orang, penderita Kanker serviks yang meninggal 3 orang ,” kata Rustam.

Lanjut dikatakannya, terhadap mereka yang positif IVA, telah dirujuk ke dokter spesialis kebidanan untuk mendapatkan terapi lebih lanjut berupa Cryoterapy. Sehingga sel kanker yang ada tidak tumbuh menjadi kanker serviks.

Sedangkan mereka yang ditemukan menderita tumor payudara sambung Rustam, akan dirujuk lebih lanjut ke dokter spesialis bedah, untuk memastikan apakah tumor payudara yang ditemukan benar benar ganas atau jinak.

“Jika ganas maka harus dilakukan tindakan lebih lanjut, seperti operarsi untuk membersihkan jaringan kanker tersebut atau tindakan lainnya,” ucap Rustam. (AFRIZAL).

Komentar