Tanjungpinang, TuahKepri – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, menyatakan komoditas makanan yang paling penting bagi penduduk miskin di daerah perkotaan, adalah beras dan perdesaan rokok.
“Pada September 2016, sumbangan pengeluaran beras terhadap Garis Kemiskinan Makanan (GKM) di daerah perkotaan sebesar 25,07 persen. Sebaliknya di daerah perdesaan, komoditas yang menyumbang paling besar terhadap Garis Kemiskinan Makanan adalah rokok, yaitu sebesar 25,94 persen,” kata kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar, di Tanjungpinang.
Dikatakan Panusunan, sedangkan beras menempati urutan kedua peranannya terhadap Garis Kemiskinan Makanan, yaitu sebesar 25,58 persen.
Sementara peranan yang cukup besar terhadap Garis Kemiskinan Bukan Makanan, yaitu biaya perumahan sekitar 29,56 persen di perkotaan dan 36,57 persen di perdesaan.
Sedangkan komoditas bukan makanan kedua lainnya, yang berpengaruh cukup besar pada Garis Kemiskinan Bukan Makanan antara lain, yaitu biaya listrik (14,06 persen di perkotaan, 14,41 persen di perdesaan).
Terus urutan ketiga yaitu biaya bensin (9,12 persen di perkotaan, 8,73 persen di perdesaan).
Selanjutnya biaya pendidikan menempati urutan keempat, di perkotaan sebesar 6,87 persen sedangkan di daerah perdesaan adalah perlengkapan mandi dengan kontribusi sebesar 4,17 persen.
Sementara jumlah penduduk miskin di Kepri pada periode Maret- September 2016, berkurang sebanyak 1.269 orang atau sekitar 0,14 persen.
“Yaitu dari 120.412 orang pada Maret 2016, menjadi 119.143 orang pada September 2016. Dan persentasenya dilihat dari poin yaitu dari 5,98 persen menjadi 5,84 persen pada periode tersebut,” katanya.
Selain itu kata dia, banyak sedikitnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan,
karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. (AFRIZAL).
Komentar