Danlantamal IV Langsung Pimpin Patroli Kelapangan


Tanjungpinang, Tuah Kepri – Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Laksamana Pertama TNI S.Irawan, memimpin patroli terbatas menyusuri perairan Batu Hitam hingga ke hulu Sungai Carang Tanjungpinang, Selasa (31/1).

Patroli tersebut langusung dipimpin dan dikendalikan dengan menggunakan Sea Raider berkecepatan tinggi oleh Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI S.Irawan.

Dan turut serta dalam kegiatan tersebut Wadan Lantamal IV Kolonel Laut (P) Dwika Tjahya Setiawan, Asintel Danlantamal IV Kolonel Laut (E) Iwan, Asrena Kolonel Laut (P) Ferry, Dansatkamla Mayor Laut (P) Ferry, Pabanops Mayor Laut (P) Ericson.

Patroli diawali dari Dermaga Batu hitam melewati Pulau Penyengat dan memasuki Pelantar, terus berlanjut meninjau Pulau Bayan terakhir memasuki kehulu Sungai Carang.

Danlantamal dan rombongan menyempatkan diri berkunjung kebeberapa situs kerajaan Riau-Johor-Pahang-Lingga (Kota Raja/Kota Lama), yang berada di Hulu Riau-Sungai Carang.

Hal ini untuk melihat dari dekat situs bukti sejarah keemasan Kerajaan Riau-Johor-Pahang-Lingga sekitar tahun 1673-1805
di Kepulauan Riau (Kepri).

Selain itu katanya, ada dua kawasan ibukota Kerajaan Melayu, sebutlah Daik Lingga, lalu yang lebih tua lagi ada di Sungai Carang.

“Jika melihat Daik, kita akan melihat ada satu kesamaan geografis yang khas dilakukan oleh orang-orang Melayu, dalam memilih letak Ibukota. Jika di Daik ada Pulau Mepar sebagai mercusuarnya, maka di Sungai Carang dan Pulau Penyengat,” katanya.

Namun seiring waktu Ibukota yang berada di Hulu Sungai Carang ini meredup
Sedangkan kawasan yang jelas dikatakan sebagai Hulu Riau itu, kini hanya tinggal puing-puing yang menyimpan saksi bisu perjalanan sejarah yang panjang.

Sehingga Hulu Riau ini, kini menjadi sebuah Kota Lama yang kini tak berpenghuni. Hanya tinggal sisa-sisa bangunan lama dan makam.

“Dalam hal ini, untuk generasi kita dan anak anak kita harus faham dengan perjalanan sejarah keemasan Kerajaan yang pernah eksis berkuasa di Selat Malaka dan sekitarnya dan Hulu Riau. Da ini memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan Kerajaan Melayu.

“Makanya saya berkunjung ketempat ini, untuk melihat situs sejarah yang sudah masuk dalam Cagar Budaya.(Red/Dispen Lantamal IV).

Komentar