Tanjungpinang, Tuah Kepri – Maskapai Sriwijaya bersedia siap menganti rugi kerusakan cabe merah, akibat ksalah membawa cargo cabe merah 100 kilogram dari Yogyakarta tujuan Tanjungpinang.
Hal ini disampaikan, Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang, Asep Nana Suryana, di Tanjungpinang.
“Dengan salah pengiriman dari pihak maskapai Sriwijaya sendiri, maka mereka bersedia mengganti kerugian cabe merah yang rusak,” kata Dirut BUMD Tanjungpinang Asep Nana Suryana, Ahad.
Kenapa pihak maskapai Sriwijaya harus menganti, Asep menjelaskan, awal cabe merah ini dipesan pihak BUMD Tanjungpinang sekitar 100 kilogram dari Yogyakarta ke Tanjungpinang. Namun pas dikirim kesasar di Palembang pada Rabu (23/11).
“Setelah sampai ke Tanjungpinang maka kondisi cabe kita sortir. Setelah di sortir, kondisinya yang bagus dan bisa dijual hanya sekitar 50 persen, separonya lagi kondisinya sudah rusak dan tidak layak jual,” ucapnya.
Seharusnya sambung Asep, alur distribusi cabe dari Yogyakarta terbang dengan Sriwijaya ke Jakarta. Setelah itu, dari Jakarta terbangnya ke Tanjungpinang.
“Tapi kenapa cabe dari Yogyakarta dibawa terbang Sriwijaya dan langsung ke Palembang. Padahal pengiriman bukan sekali ini saja kami lakukan dari Yogyakarta ke Tanjungpinang,” kata Asep.
Karena salah alamat, sambung Asep Mengingat salah alamat, maka cabe tersebut yang berada di Palembang, diterbangkan kembali menggunakan Sriwijaya ke Yogyakarta.
Setelah cabe itu kembali ke Yogyakarta, barulah landing lagi ke Batam Kepri menggunakan Garuda, Jumat (25/11). Tiba di Batam sekitar pukul 10:00WIB, tertahan cargo dengan alasan tak jelas, baru bisa diambil pukul 14.00WIB dan akhirbya tiba di Tanjungpinang pukul 17.00WIB,” ucapnya.
Namun untuk evaluasi, kata Asep, ia sedang mempelajari rute penerbangan baru yakni Yogyakarta – Batam, untuk mengganti rute yang digunakan saat ini yaitu Yogyakarta – Jakarta – Tanjungpinang.
“Dan nanti dari Batam, cabe langsung kami angkut dengan kapal ikan dan sayuran, agar tidak terjadi hal seperti ini,” kata Asep.
Pengiriman cabe merah yang dipesan dari Yogjakarta, kata Asep, salah satu upaya BUMD bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tanjungpinang untuk menekan lonjakan harga di pasar.
Sementara saat ini kondisi harga cabe merah yang dijual sekitar Rp65.000 per kilogram dan untuk menekan harga cabe yang dijual sekarang dipasar Tanjungpinang sekitar Rp70.000 per kilogram,” katanya.
Dan hingga berita ini dimuat, pihak maskapai Sriwijaya belum berhasil di konfirmasi. (AFRIZAL).
Komentar