Tanjungpinang, (TK) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Riono menyampaikan pada rapat koordinsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang dalam rangka pengendalian inflasi daerah dan menjaga keterjangkauan harga barang dan jasa serta ketersediaan bahan pangan, aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
[Baca juga penghargaan Inovasi Administrasi Negara]
“Seperti beras dan kebutuhan pangan lainnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru aman,” kata Riono saat memimpin rapat koordinasi TPID) Jum’at (30/10), Lantai II Kantor Walikota Tanjungpinang.
Riono mengatakan, peran TPID dalam pengendalian inflasi di Daerah sangat penting untuk mengontrol inflasi yang rendah dan stabil.
“Melalui rapat koordinasi ini, kita bisa bersama-sama mengontrol harga serta ketersediaan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat. Dengan begitu kita bisa mengantisipasi sedini mungkin terjadinya inflasi di daerah Tanjungpinang,” ujar Riono.
Kepada seluruh stakeholder, dia mengatakan, segera melakukan action setelah rapat ini, seperti melaksanakan program sentuh air sentuh tanah, hal ini tentunya akan mendukung swasembada pangan terutama pada sayur-sayuran.
“Kita bisa memanfaatkan lahan rumah tangga dan di 18 kelurahan yang ada, jadi setiap kelurahan nantinya akan melakukan penanaman, misalnya kelurahan Tanjungpinang barat menanam tomat, kelurahan Tanjungpinang kota menanam cabe, dan kelurahan lainnya menanam bayam, kangkung, dan lain-lainnya. Jadi stok pangan kita itu cukup dan tidak perlu takut kekurangan dan terjadi kenaikan harga,” ujarnya.
Ia berharap pada tahun 2016 mendatang Tanjungpinang bisa menjadi TPID terbaik, bukan hanya rutin mengadakan rapat koordinasi saja, akan tetapi hasil dari rapat ini, perlu ada progress dan inovasi yang hasilnya dapat diwujudkan dengan nyata.
Sementara itu, dari data yang disampaikan Kepala Bulog Tanjungpinang, Edi Hanif, mengatakan stok bahan pokok terutama beras dalam kondisi aman untuk tiga bulan ke depan di Kota Tanjungpinang.
“Stok digudang Bulog ada 800 ton, dengan persediaan ini stok beras untuk tiga bulan kedepan aman,” katanya.
Selain itu dari keterangan perwakilan Bank Indonesia, Viktor Arya Bekti Harbowo, menyampaikan progress eksekusi rekomendasi rapat pada bulan september yang lalu, diantaranya mengurangi ketergantungan pasokan, khususnya bahan makanan dari daerah luar.
“Caranya dengan memperkuat ketahanan pangan lokal, meningkatkan infrastruktur konektivitas, pemetaan surplus defisit pangan, serta mempersiapkan langkah mitigasi risiko melambungnya harga saat musim angin utara,” katanya.
Ia melanjutkan, memberikan usulan rekomendasi rapat TPID bulan Oktober ini, seperti perlunya meningkatkan koordinasi dalam menghadapi tekanan inflasi selama 3 bulan kedepan.
“Melalui rapat teknis dan kegiatan inspeksi lapangan, kemudian perlu dilakukan antisipasi terkait komoditas kelompok volatile foods terutama beras yang memiliki bobot inflasi besar, percepatan penyaluran raskin, serta melakukan koordinasi dan kerjasama dengan perdagangan besar,” ujar Viktor.
Dalam rapat tersebut, turut dihadiri oleh Plt Asisten Perekonomian Pembangunan Robert Pasaribu, Plt Kepala Bagian Perekonomian, Disperindag dan Ekonomi Kreatif, KPPKE, Kepala BPS, Hamizar, serta stakeholder lainya.

(AFRIZAL)
Komentar