Tanjungpinang, Tuah Kepri – Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang, siap menerima usulan dan masukan bila di bangun Embung tadah hujan untuk mengatasi keperluan air bersih di Pulau Penyengat.
“Tapi sebelum dilakukan pembagun disana, kita harus mempersiapkan dahulu atau harus ada perencanaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Begitu juga dengan penyediaan lahan, sementara lahan disana agak susah,” kata Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Hendri, Kamis (19/9/2019).
Kalau ada lahan, sambung dia, harus dipetakan dulu di peta ruang untuk menentukan titik lahan dimana yang akan dibangun. Apalagi Pulau Penyengat nanti juga akan dijadikan Kota Pusaka dan syarat Kota Penyengat jadi Kota Pusaka harus ada RTBL.
“Jadi untuk mewujudkan itu semua, sekarang kan masih dalam proses RTBL nya dan membuat DED perencanaanya,” ucapnya.
Setelah ada RTBL, selanjutnya kata Hendri, akan berkoordinasi kebalai Cagar Budaya, apakah boleh dibangun disana karena Penyengat akan dijadikan Kota Pusaka.
Sementara untuk mengatasi sulitnya masyarakat Penyengat mendapatkan air bersih, kata dia, sekarang ada Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) unit sistem desalinasi untuk merubah air laut menjadi air tawar yang bisa digunakan masyarakat Penyengat saat ini.
Karena pada rapat bersama masyarakat Penyengat kemarin, kata Hendri, masyarakat Penyengat memberi masukan masalah MCK sumur disana untuk fasilitas umum untuk keperluan penduduk tidak ada.
“Tapi sebelum menyediakan MCK, juga harus ada perencanaan RTBL terlebih dahulu. Kedepannya kita akan tinjau dan turun ke Penyengat melihat lahan disana dan kita pun akan sharing sama pihak Provinsi Kepri atau Kementrian PU sebelum melakukan pembangunan disana Tetapi kita harus persiapkan dahulu RTBLnya bila Penyengat dijadikan Kota Pusaka,” kata Hendri. (ZAL).
Komentar