Tanjungpinang, Tuah Kepri –
Dalam kunjungan kerjanya ke Natuna Provinsi Kepri, Presiden Jokowi langsung memimpin Rapat Terbatas (Ratas) percepatan pembangunan di Natuna, di KRI Imam Bonjol.
Rapat tersebut juga akan dihadiri sejumlah menteri, di antaranya Menko Polkam, Mensesneg, Seskab, Mendagri, Menlu, Menteri ESDM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Pariwisata dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Hadir juga Panglima TNI, KSAL, Kapolri, Kepala Bakamla, Kepala Staf Kepresidenan, Gubernur Nurdin Basirun, Bupati Natuna, Pangdam I Bukit Barisan, Kapolda Kepri dan lainnya.
Gubernur Nurdin Basirun mengatakan kehadiran Presiden Joko Widodo ke Natuna, Kamis (23/6) akan semakin memotivasi masyarakat Kepri, khususnya Natuna dan Anambas, untuk menjaga kedaulatan NKRI.
“Hal ini juga untuk menegaskan kepada dunia luar, bahwa Natuna merupakan bagian dari Indonesia,” kata Nurdin
saat meninjau kapal-kapal China yang ditangkap KRI Imam Bonjol di Pangkalan AL Sabang Mawang, Natuna, Rabu (22/6).
Selain melihat kapal kapal yang ditangkap, Nurdin juga meninjau KRI Imam Bonjol di Pelabuhan Selat Lampa Natuna.
Di KRI Imam Bonjol, Nurdin sempat meninjau fasilitas dan sejumlah ruang kapal. Setelah itu, Nurdin dan rombongan mendapat penjelasan dari Komanda KRI Imam Bonjol Mayor Laut Ali Setiandy dan Palaksa KRI Imam Bonjol Mayor Aria Candrayuda.
Dalam peninjauan itu, Nurdin juga didampingi lam Bakorkamla RI Laksamana Pertama TNI Freddy R. D. Egam, Anggota DPRD Kepri Tawarich, Wakil Bupati Natuna Ngesti dan pihak Kementerian Pertahanan.
Nurdin berharap dengan kehadiran Jokowi, percepatan pembangunan berbagai fasilitas untuk menjaga kedaulatan negara semakin banyak di Natuna. Juga termasuk di wilayah perbatasan.
“Kepri sendiri punya 19 pulau yang berbatas langsung dengan negara tetangga,” ujarnya. (AFRIZAL).
Komentar