PPKM, Pengusaha Rental Tanjungpinang Bintan Kibarkan Bendera Putih

TANJUNGPINANG, TUAHKEPRI – Perkumpulan Pengusaha Rental Tanjungpinang – Bintan (Pertab) kibarkan ‘bendera putih’ semenjak PPKM di terapkan dan di perpanjang di Tanjungpinang.

“Kami dari Pertab kibarkan bendera Putih semenjak diterapkan dan diperpanjang PPKM. Silahkan PPKM di perpanjang, tetapi bantu juga kami memikirkan angsuran bank, gaji karyawan, dan lainya, ” kata ketua Pertab, Erwin Saputra melalui humasnya, Desrizal Zulkarnain, Minggu (25/7/2021).

Bahkan kata Desriza, Pertab tidak butuh beras 10 kg, tetapi butuh roda perekonomian Pertab tetap berjalan beriringgan dengan pemberantasan covid 19.

” Kepada pemerintah khususnya pemerintah Kota Tanjungpinang, kami berharap agar bisa memperjuangkan aspirasi rakyat khususnya di sektor UMKM, ” ucapnya.

Karena dikatakanya, Pertab sangat mengapresiasi yang setinggi – tingginya atas usaha pemerintah untuk memerangi covid 19.

“Tetapi alangkah lebih baik dan arif bijaksana dapat di lihat dari dua sisi, dari segi menekan angka covid 19 dan juga menekan kemiskinan ekonomi masyarakat. Karena secara perlahan sangat mematikan ekonomi masyarakat yang menggantungkan dari penghasilan harian,” katanya.

Lanjut dikatakanya, semenjak diberlakukan PPKM di Kota Tanjungpinang selama 9 hari
mulai tanggal 12 juli – 20 juli 2021, sudah sangat berdampak bagi mereka Pertab.

“Selama 9 hari saja PPKM, seluruh sektor usaha kecil sudah berdampak, apa lagi dengan di perpanjangnya hingga 8 Agustus. Entah apa yang harus kami perbuat rekan – rekan pengusaha khususnya rental sudah kesulitan untuk membayar angsuran karena 90% dari usaha rental mengandalkan dari pembiayaan bank dan leasing,” ucap Desrizal dengan kesal.

Karena kata dia, untuk bertahan menutupi angsuran sebagian unit rekan – rekan telah di jual dan di take over agar bisa bertahan.

“Kami memohon agar PPKM di kota Tanjungpinang agar di pertimbangkan secara bijaksana dengan menjalankan protokol kesehatan, agar bisa menekan covid 19. Dan untuk ibu Walikota yang kami hormati, tolong dengarkan keluhan masyarakat ibu, tolong di perjuangkan ke pusat karena ibu merupakan pemimpin kami yang kami banggakan dan kami hormati. Masyarakat berharap di pundakmu berjuang, agar bisa kami hidup dan mencari rezeki kembali, ” pinta Desrizal.

Penyekatan selama ini, katanya, sangat mempengaruhi dampak ekonomi. Alangkah baiknya mengunakan kearifan lokal karena Bintan dan Tanjungpinang merupakan wilayah aglomerasi. (ZAL).

Komentar