Tanjungpinang, Tuah Kepri – Melihat situasi dan kondisi sosial politik di NKRI disaat-saat belakangan ini, sedang dalam ancaman yang secara sengaja digulirkan untuk membawa bangsa yang rukun dan damai ini pada perpecahan.
Perbedaan dan keberagaman yang diyakini menjadi dasar kekuatan bangsa yang besar ini, sedang dipertaruhkan. Secara kasat mata, sama-sama melihat ada pihak pihak yang secara massif berniat untuk mengganti sistem Demokrasi Pancasila dan NKRI, dengan ideologi yang lain.
Dari hari ke hari, akan sangat jelas dilihat, bahwa pihak pihak itu secara telanjang menggunakan isu SARA sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan politik yang bersebrangan dengan Demokrasi Pancasila. Menggalang aksi-aksi massa untuk memaksakan kehendak nya, dan sekarang juga sudah semakin jelas mengarah pada Pemakzulan Presiden.
Menurut ketua Dewan Pembina Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) KEPRI Rizki Faisal, meyakini sistem demokrasi Pancasila yang dianut dan berlaku di Indonesia, merupakan sistem yang masih baik dan harus dipertahankan. Meski demokrasi yang berjalan saat ini, belum bisa memuaskan dan mewakili keinginan keseluruhan rakyat Indonesia.
Demokrasi yang di anut Indonesia dikatakannya Rizki, memberikan kesempatan yang luar biasa luasnya bagi rakyat untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa, tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras, kelompok ataupun golongan.
Meski bukan sistem yang sempurna, demokrasi di Indonesia yang dianut sampai sekarang ini, sambung Rizki siapapun itu boleh dan bisa menjadi pemimpin dan berkontribusi untuk sebaik-baiknya bagi rakyat Indonesia, tanpa mempersoalkan latar belakang perbedaan Suku, Agama, Ras dan Golongan.
“Karenanya kami dari Pospera Kepri , Generasi yang kelak akan mewarisi negara ini tentu tidak bisa berdiam diri saat negara ingin di hancurkan dan rakyat di adu domba, keberagaman di koyakan, ancaman fisik dan intimidasi semakin massif dilakukan, fitnah dan caci-maki bertebaran, disaat Indonesia yang sedang bekerja untuk bangkit kembali menjadi bangsa yang besar akan dikerdilkan,” kata Rizki.
Sebagai sebuah sikap penolakan terhadap semua ancaman yang mengganggu keutuhan NKRI dan usaha-usaha ‘Pemakzulan’ terhadap Presiden Joko Widodo, Pospera Kepri membuka posko relawan NKRI Save Jokowi – Save NKRI.
“Kami meyakini secara bersama-sama rakyat harus bergerak dan menunjukan sikap serta keberpihakan pada NKRI dan Pancasila,” ucapnya.
Untuk itu semua elemen yang hadir dan hari ini secara sukarela mendaftarkan diri sebagai relawan bersepakat dan menyerukan kepada saudara sebangsa dan setanah air untuk :
“menjaga keutuhan NKRI dan Ideologi Pancasila serta mempertahankan pemerintahan konstitusional yang dipilih langsung oleh rakyat.
Tidak menggunakan isu SARA untuk kepentingan politik, melakuka aksi teror yang ditujukan kepada rakyat dengan demonstrasi anarkis untuk menebar ketakutan.
Rela meregang nyawa demi keutuhan NKRI, dan wajib menjaga keutuhan dalam keberagaman dan perbedaan, menjaga Presiden Jokowi, Menjaga NKRI.
Bersama rakyat berjuang melawan semua upaya adu domba, bersama rakyat bergerak menyatukan seluruh elemen bangsa yang mencintai Perdamaian, Persatuan dan Demokrasi tanpa diskriminasi.” (AFRIZAL).
Komentar