Menkes RI Serahkan Penghargaan Piala Swasti Saba Kota Sehat 2017 Pada Kota Tanjungpinang

Tanjungpinang, Tuah Kepri – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F Moeloek, menyerahkan piagam penghargaan Piala Swasti Saba sebagai kota sehat 2017 kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang, bersama 17 kabupaten Kota lainnya dan 3 Provinsi, Selasa (28/11) di Jakarta.

Penghargaan Piala Swasti Saba sebagai Kota Sehat 2017, diberikan kepada 122 daerah se Indonesia. 104 kabupaten Kota lainnya di luar 18 kabupaten Kota yang menerima langsung dari menteri, piagam dan pialanya di serahkan melalui Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI dr. Anung Sugiyantono, M.Kes.

“Alhamdulillah Kota Tanjungpinang akhirnya mendapatkan penghargaan Swasti Saba sebagai Kota Sehat Tahun 2017. Dan piagam tersebut langsung diterima Walikota Tanjungpinang H Lis Darmansyah dari Menteri Kesehatan RI,” kata kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam yang mendampingi Walikota Tanjungpinang.

Rustam mengatakan, penghargaan Swasti Saba sebagai kota sehat 2017 merupakan pertama kalinya diterima Kota Tanjungpinang.

“Bagi Kota Tanjungpinang, Ini adalah penghargaan Swasti Saba pertama. Dan pada penilaian Kota Sehat pertama Ini, Kota Tanjungpinang mengajukan dua tatanan, yaitu tatanan perumahan dan pemukiman yang sehat, serta tatanan kehidupan masyarakat Sehat yang mandiri,” ucap Rustam.

Penghargaan Swasti Saba ini, kata Rustam, diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh elemen masyarakat Tanjungpinang, untuk terus kreatif dan melakukan inovasi mewujudkan Kota Tanjungpinang yang lebih bersih, aman, nyaman dan sehat untuk ditinggali warga.

Dan untuk selanjutnya, Tanjungpinang sudah mengagendakan untuk mengajukan empat tatanan dalam penilaian tersebut, yaitu menambahkan tatanan pariwisata Sehat dan lalu Lintas yang tertib, aman dan sehat.

“Dan penilaian Kota Sehat akan dilakukan kembali pada tahun 2019 mendatang,” ucapnya.

Bukan hanya itu, kata dia, pada awal Januari 2018 mendatang upaya untuk menyusun roadmap pada kedua tatanan dimaksud, sudah mulai disusun dan akan di evaluasi kemajuannya secara berkala setiap 3 bulan.

” Yang terpenting adalah adanya kebersamaan dan kerjasama dari segenap jajaran pemerintah, Kecamatan dan Kelurahan, lembaga swadaya masyarakat, para kader dan masyarakat itu sendiri,” kata Rustam pada media ini. (AFRIZAL).

Komentar