Tanjungpinang, Tuah Kepri – Rapat yang dilaksanakan Badan Pengusahaan Kawasan Pengawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan (Free Trade Zone) Wilayah Tanjungpinang, tertutup untuk media, di Hotel CK Tanjungpinang Rabu (23/11).
Sehingga pihak media yang ingin mempublikasikan atau memberikan informasi kepada masyarakat, diduga dihalangi oleh pihak BP FTZ Tanjungpinang. Rapat yang dilaksanakannya yaitu rapat konsultasi pembahasan program perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (Free Trade Zone) di Kota Tanjungpinang. Dengan topik focus group discusion proses perizinan di wiliayah FTZ Dompak dan Senggarang.
Padahal informasi ini penting dan perlu di ketahui oleh masayarakat, sejauh mana fungsi kerja dan sasaran FTZ itu sendiri di Kota Tanjungpinang.
“Kata ibu Den Yealta rapat ini tertutup, jadi belum bisa diliput media,” kata staf tersebut kepada media, Rabu (23/11).
Padahal, dalam undangan yang tersebar dicantumkan, bahwa dalam rangka pelaksanaan program kegiatan tahun 2016 kantor Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Tanjungpinang, yang melaksanakan kegiatan koordinasi dan konsultasi antar lembaga pemerintah dan masyarakat. Namun acara tersebut dilarang untuk diliput oleh media.
Akhirnya pihak media meninggalkan acara tersebut karena tidak bisa mengetahui rapat tersebut. Namun hanya beberapa langkah meninggalkan pintu ruangan rapat, staf tersebut memanggil pihak media.
“Nanti setelah acara selesai lah baru wawancara ibu,” ucap staf tersebut.
Hingga berita ini dimuat, ketua BP FTZ Tanjungpinang, Den Yealta belum bisa di konfirmasi. (AFRIZAL).
Komentar