Tanjungpinang, Tuah Kepri –
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Tanjungpinang Bobby Jayanto mengatakan, Kota Tanjungpinang harus menciptakan peluang-peluang usaha baru untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi.
“Sampai saat ini pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang hanya 40 persen. Hal ini bila dilihat ekonomi dipasar atau daya beli saat ini tidak ada, lesu sekali karena pemutaran uang lambat. Intnya pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang tidak terlalu signifikan hanya bisa pas-pasan, ” kata Bobby Sabtu (23/1).
Karena dikatakannya, selain daya beli masayarakat dipasar berkurang, juga pemutaran uang di tiga Pemerintahan Provinsi Kepri, Kepri, Tanjungpinang dan Bintan, hanya mengharap dari dana APBD.
“Kalau tidak ada dana APBD ini sulit uang akan berputar,” ujarnya.
Bahkan untuk dana tersebut, kata Bobby, banyak yang dikurangi oleh pusat khusus tentang anggaran Dana Bagi Hasil (DBH).
“Dan ini berpengaruh sekali terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri, selain itu Devisit anggaran,” katanya.
Untuk menaikan pertumbuhan ekonomi khususnya untuk di Tanjungpinang, menurutnya ciptakan peluang peluang usaha baru.
“Selain menciptakan peluang peluang usaha baru, berikan kemudahan-kemudahan, seperti izin dan itu satu-satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerintah harus legowo,” ucap Bobby.
Begitu juga mengahadapi MEA, katanya Tanjungpinang sampai saat ini tidak terasa gaungnya.
“Tanjungpinang harus mempersiapkan diri. (Kita Tanjungpinang-red) apakah sudah siap belum, karena kalau tidak siap kita akan menjadi penonton didaerah sendiri,” katanya. (AFRIZAL).
Komentar