Inflasi Kota Tanjungpinang 0,35 Persen Februari 2016, Pengaruh Harga Komoditi

Ekonomi281 views

Tanjungpinang, (TK) –

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, pemicu naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang pada Februari 2016 sebesar 0,35 persen, dipengaruhui pada perubahan harga 128 komoditi.

“Bila dibanding IHK Tanjungpinang pada Januari dengan Februari 2016, dari 123,41 poin menjadi 123,84 poin pada bulan ini, maka untuk Februari 2016 ini mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 0,35 persen. Dan itu terjadinya pada perubahan harga pada 128 komoditi kebutuhan masyarakat,” kata kepala BPS Provinsi Kepri, Dumangar Hutauruk.

Dari128 komoditi yang mengalami perubahan tersebut, sebanyak 83 komoditi diantaranya mengalami kenaikan harga, antara lain, lontong sayur, selar, kacang panjang, beras, bawang putih, cabai rawit, kembung, dokter spesialis, rokok kretek filter, roti tawar, nangka muda, bayam, tongkol, sotong, taman kanak-kanak, minyak goreng, sepatu, roti manis, emas perhiasan, mobil, rokok kretek, mie kering instan, wortel, sepeda motor, ongkos bidan dan sebagainya.

Sebaliknya, 45 komoditi lainnya justru mengalami penurunan harga/tarif, antara lain, tarif listrik, udang basah,bawang merah, angkutan laut, anggur, bensin, bahan bakar rumah tangga, obat dengan resep, belanak, kangkung, sawi hijau, semangka, daging ayam ras, pelata, cumi-cumi, telur ayam ras, kol putih, cabai merah, terong panjang, cabe hijau, daging sapi, kakap merah dan sebagainya.

“Jadi menurut persentase Inflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan, naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan naik sebesar 1,07 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,94 persen, kelompok kesehatan naik 0,92 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,63 persen dan kelompok sandang naik sebesar 0,96 persen,” ucap Dumangar.

Sebaliknya kata Dumangar, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,16 persen dan kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar turun 0,79 persen. Sementara IHK Kota Tanjungpinang Februari 2016 berdasarkan laju inflasi ‘year on year’ (Januari 2016 dibanding dengan Januari 2015) tercatat sebesar 4,03. persen.

“Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 12 kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar -0,51 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar -0,02 persen. Seadangkan 11 Kota mengalami Inflasi, dimana inflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan 1,02 persen dan inflasi terendah Kota Banda Aceh,” katanya.

Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK di Indonesia, tercatat 30 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen dan inflasi terendah sebesar 0,02 persen terjadi di Kota Banda Aceh.

“Sedangkan Kota Tanjungpinang menempati peringkat ke-10 dari 30 kota IHK di Indonesia yang mengalami inflasi,” ucapnya.

Komentar