IHK Tanjungpinang November 2015 Naik 0,18 Persen

Ekonomi248 views

Tanjungpinang, (TK)

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri menyampaikan indek harga konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang pada November 2015 mengalami kenaikan 0,18 persen.

“Dari 121,01 pada Oktober 2015 menjadi 121,23 pada bulan ini atau terjadi inflasi atau naik sebesar 0,18 persen.Terjadinya perubahan harga pada 91 komoditi kebutuhan masyarakat, yang menjadi pemicu terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang November 2015,” kata Kepala (BPS) Kepri Senin (1/12).

Dumangar mengatakan, sementara sebanyak 57 komoditi/jasa diantaranya mengalami kenaikan harga/tarif, antara lain tomat sayur, sawi hijau, cabai rawit, cabai merah, gula pasir, kol putih/kubis, udangnbasah, kakap merah, celana panjang jeans, kangkung, pembersih/penyegar, tengiri, kemeja pendek katun, telur ayam kampung, beras, upah pembantu rumah tangga, tomat buah, lipstik, ayam goreng, terasi udang, makanan bayi, pelembab, bayam, vitamin dan gula merah.

Sebaliknya, kata dia,  34 komoditi lainnya justru mengalami penurunan harga/tarif, antara lain nangka muda, tongkol/ambu-ambu, belanak, kacang panjang, cabai hijau, pelata, ketimun, buncis, celana pendek laki-laki, kembung/gembung, wortel, kacang tanah, pepaya, daging ayam ras, kaos dalam/singlet, selar/tude, baju kaos tanpa kerah/t-shirt, tissu, minyak goreng, rampela hati ayam, cabai merah kering, emas perhiasan, kentang, solar, jeruk, margarine, daging sapi, kakap putih, telur ayam ras, pengharum/pelembut cucian, pir, bensin, susu kental manis dan tarip listrik.

IHK dilihat dari Laju inflasi ‘year on year’ (November 2015 dibanding dengan November 2014) di Kota Tanjungpinang tercatat sebesar 4,43 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender (Januari-November) 2015 sebesar 1,59 persen, lebih rendah dibanding laju inflasi tahun kalender periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,58 persen.

Dikatakanya, dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat sebanyak 19 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukit Tinggi sebesar 0,83 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bungo sebesar 0,07 persen. Sebaliknya, tercatat sebanyak 4 Kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 0,02 persen.

Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK di Indonesia, tercatat 69 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 2,35 persen dan inflasi terendah sebesar 0,02 persen terjadi di Kota Ternate. Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Manado sebesar 0,01 persen. Sedangkan Kota Tanjungpinang menempati peringkat ke-50 dari 69 kota IHK di Indonesia yang mengalami inflasi. (AFRIZAL).

Komentar