Tanjungpinang, Tuah Kepri – Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota Batam dan Tanjungpinang di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Juni 2017, mengalami kenaikan atau inflasi 1,04 persen.
“Kenaikkan indeks IHK tersebut dari 128,06 pada bulan Mei 2017, menjadi 129,40 pada bulan Juni ini atau terjadi inflasi sebesar 1,04 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Panusunan Siregar, Selasa (4/7).
Penusunan menjelaskan, perkembangan IHK menurut kelompok pengeluaran dari 339 komoditas yang menyusun inflasi Kota Batam, 74 komoditas mengalami kenaikan harga dan 38 komoditas mengalami penurunan harga.
Sedangkan untuk Kota Tanjungpinang, dari 341 komoditas yang menyusun inflasi, sebanyak 65 komoditas mengalami kenaikan harga dan 42 komoditas mengalami penurunan harga.
“Penyebab Inflasi gabungan dua kota IHK di Kepri yaitu disebabkan oleh kenaikan indeks tujuh kelompok. Yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,68 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,01 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,99 persen, kelompok sandang sebesar 0,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,05 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 3,06 persen,” ucapnya.
Sementara untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga untuk kota Batam, antara lain adalah angkutan udara, tarif listrik, bayam, kacang panjang, beras, apel, tongkol, bawang merah, bahan pelumas, jeruk, kangkung, tauge, telur ayam ras, ketimun dan buncis.
Sedangkan Komoditas yang mengalami kenaikan harga untuk Kota Tanjungpinang antara lain, angkutan udara, tarif listrik, daging ayam ras, ketimun, tongkol, selar, telur ayam ras, sate, daging sapi, jeruk, ES, kembung, wortel, anggur dan rokok kretek filter.
Kemudian dikatakannya, Inflasi bila dilihat dari tahun kalender (Januari s.d Juni 2017) gabungan sebesar 2,03 persen. Dan laju inflasi ‘year on year’ (Juni 2017 dibanding dengan Juni 2016) gabungan tercatat sebesar 4,73 persen.
Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 22 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,83 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 0,15 persen.
Sebaliknya, hanya 1 kota IHK di Sumatera yang mengalami deflasi yaitu Kota Pematang Siantar sebesar 0,07 persen. Kota Batam dan Kota Tanjungpinang dari 22 Kota yang mengalami inflasi di Sumatera menduduki peringkat ke 3 dan 15.
Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK, tercatat 79 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 4,48 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Merauke sebesar 0,12 persen.
Sebaliknya, deflasi tetinggi terjadi di Kota Singaraja sebesar 0,64 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Denpasar sebesar 0,01 persen. Dari 79 Kota yang mengalami inflasi se-Indonesia, Kota Batam dan Tanjungpinang menduduki posisi ke 19 dan 65. (AFRIZAL)
Komentar