Tanjungpinang, Tuah Kepri – Kepala Dinas Pendidikan melalui Kabid Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri, membuka lomba Literasi pendidikan khusus (PK) tingkat Provinsi Kepri tahun 2018, Jumat (13/5/2018) di Hotel Bintan Plaza Tanjungpinang.
Lomba Literasi PK mengambil tema “Tumbuhkan Badaya Membaca Dan Menalis Anak Negeri”.
Kabid Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri, Herman mengatakan Literasi merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca anak peserta didik berkebutuhan khusus ditengah kemajuan teknologi saat ini.
“Untuk itu untuk mencapai hal tersebut, saya meminta kepada pemerintah Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, untuk membantu esentife khusus para tenaga guru pendidik anak berkebutuhan khusus atau SLB,” kata Herman.
Berbicara mendukung menumbuhkan budaya membaca dan menulis peserta didik, katanya ia berharap harus ada tempat sarana perpustakaan di sekolah SLB.
“Sarana perpustakaan di setiap sekolah SLB sangat penting untuk mendukung minat baca anak didik berkebutuhan khusus. Jadi supaya ada perpustakaan setiap sekolah SLB, saya akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kepri,” ucapnya.
Kepalan Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter pendidikan khusus Disdik Kepri, Raja Faisal yang juga sebagai ketua panitia pelaksana mengatakan, dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa, pemerintah meluncurkan sebuah gerakan yaitu gerakan Literan Pendidikan khusus.
“Lomba Listerasi yaitu merupakan kegiatan nasional yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu untuk menumbuh kembangkan minat baca dan menulis siswa peserta didik khususnya anak pendidikan khusus di sekolah. Karena Disable ini merupakan anak generasi emas,” kata Raja Faisal.
Selain tujuan untuk menumbuh kembangkan budaya membaca dan menulis siswa di sekolah, kata Raja Faisal, juga untuk meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literan. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak, agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
” Perkembangan peserta didik harus ada terobosan dan itu hendakya meibatkan semua pemangku kepestingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabuputen kota, hingga orang tua peserta didik dan masyarakat,” ucapnya.
Sementara target sasaran Lomba Literasi PK se-Provinsi Kepri 2018 ini, untuk menumbuhkembangkan minat baca siswa. Dan peserta dalam lomba Literasi ini, masing-masing sekolah ada 6 orang peserta dan 3 orang pendamping.
“Jadi untuk mencapai segala sesuatu, mempertahankan lebih sulit dari pada merebut. Karena untuk paserta PK untuk lomba baca puisi dari Provinsi Kepri pernah menorehkan prestasi juara 1 di tingkat nasional tahun 2017 dan ini cukup membanggakan buat anak didik kita,” kata Faisal. (AFRIZAL).
Komentar