Calon Pemimpin Idaman 2018

opini176 views


Penulis: Dian Fadillah S.Sos

Opini – Mencari Figur pemimpin di tahun 2018 merupakan idaman semua orang. Pemimpin secara definisi dalam Kamus sebagai ”Orang yang melakukan hal yang Benar” dan bahkan ditegaskan oleh Professor Warren G Bennis yang juga Maestro Studi kepemimpinan. Pemimpin idaman itu, pemimpin yang hebat dilihat dari

bagaimana cara mengatur sedikit orang atau malahan banyak orang untuk
mencapai tujuannya.

Menurut Ketua Keluarga Sawah Kareh Bukit Tamasu (KKSB) Tanjungpinang, Momon Faulanda, calon pemimpin idaman adalah yang hebat, yang memiliki konsep jelas dalam visi misi ke depan untuk investasi.

Bahkan pemimpin tersebut, mampu menarik investor dalam dan luar negeri, serta dapat mengupayakan mekanisme daya upaya harapsn dan keinginan sbg elemen bangsa dalam keragaman etnik, ras, suku dan agama untuk membuat Tanjungpinang dikenal oleh masyarakat luar, sebagai pulau yang menarik dikunjungi dan di datangi dengan Direction yang jelas.

“Apabila pemimpin idaman kita pemimpin yang hebat, maka negara pasti akan Makmur,” ucap Momon Faulanda.

Seorang pemimpin harus jeli melihat keadaan sekeliling, tidak goyah pendirian dan setidaknya keputusan yang diambil sudah berdasarkan pemahaman yang matang, yang sudah berdasarkan aspirasi dari bawah Humanity Oriented.

“Humanity Oriented yang bemakna, jadilah orang yang ketiadaannya di cari, kehadirannya di nanti, kepergiannya di rindui, kematiannya di tangisi dan kebaikannya di teladani. Apabila kepemimpinaan seperti itu sudah ada, tinggal kita percayakan. Namun apabila
belum ada orangnya maka tugas kita adalah mencari pemimpin untuk tahun 2018 ini dimanapun dan kemanapun,” ucap Momon.

Dengan satu harapan besar mendapatkan pemimpin yang memiliki kompleksitas kepemimpinan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tapi ada juga pemimpin yang berbicara seenaknya, apalagi bawahannya. Sehingga prilaku tersebut terkesan menghina/menyinggung perasaan orang lain.

Namun tentunya kita ingiinkan dan berharap seorang pemimpin santun dalam berbicara terutama dalam tindakan tentunya. Pemimpin yang lupa mengontrol prilakunya akan berakibat menyakiti orang lain.

Sebaliknya prilaku yang ramah, sopan dan dapat menyentuh secara positif apa yang disampaikan diikuti dan dicontoh dalam kehidupan sehari- hari sebagaimana yg dicontoh taudalani Nabi Besar kita Muhammad SAW.

Komentar