Tanjungpinang, Tuah Kepri – Ada tiga sektor utama yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di antara sektor lain di Provinsi Kepri pada triwulan II tahun 2017.
“Yaitu, sektor Industri pengelohan turun mencapai 0,44 persen, sektor kontruksi turun 0.06 persen dan sektor pertambangan pengalian turun 4,32 persen,” kata kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Panusunan Siregar pada saat memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) 26 september 2017, BPS dan juga sekalian melaksanakan sosialisasi Indikator makro ekonomi dan statistik sektoral kepada wartawan dan Dinas dan instansi di Kepri, Selasa (26/9) di kantor BPS Kepri.
Selain tiga sektor utama yang menyebabkan perrlambatan pertumbuhan ekonomi di Kepri pada triwulan II 2017, kata Panusunan yaitu sektor perdagangan besar dan eceran, sektor transportasi dan pergudangan, sektor pertanian kehutanan, sektor jasa keuangan dan asuransi dan lain – lain.
“Lambatnya pertumbuhan ekonomi di Kepri, mengakibatkan nilai tukar dan daya beli masyarakat berkurang. Karena target pertumbuhan ekonomi Kepri pada 2017 yang ingin dicapai 5,85 persen,” ucapnya.
Karena menurutnya, dengan capaian pertumbuhan ekonomi Kepri pada semester 1 tahun 2017 yang hanya 1,52 persen, maka target RPJMD untuk 2017 sebesar 5,85 persen, tidak mungkin lagi bisa dicapai.
“Untuk itu mari kita bahas bersama, Seharusnya, Pemprov Kepri dan jajaran OPD Kepri harus lincah membelanjakan anggaran untuk membangun infrastruktur. Dengan begitu, ekonomi Kepri kembali bergairah. Dengan bergairahnya pembangunan, diharapkan dapat mengangkat laju pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Karena kata dia, secara fakta empiris analistik statistik, OPD Pemprov Kepri belum memainkan perannya.
“Akibat lambatnya peran yang dimainkan OPD Kepsek, saya memprediksi seluruh sasaran yang ditargetkan tahun ini sulit terealisasi. Bagaimanapun juga pengelolaan APBD, dan APBN ada ditangan mereka,” katanya.
Sementara dalam sosialisasi ini juga membahas tentang kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Kepri.
Panusunan menjelaskan, perbedaan Wisatawan Mancanegara (Wisman) dengan Wisatawan Asing yakni, Wisman adalah orang asing dari luar negeri masuk dan telah melakukan cek melalui di Imigrasi di suatu tempat. Sedangkan wisatawan asing adalah orang yang juga telah melakukan cek di Imigrasi, namun ia melakukan kuningan berbagai daerah.
“Meningkatkan kunjungan Wisman di suatu daerah berdasar melalui cek di Imigrasi.” kata nya. (AFRIZAL).
Komentar