LINGGA, TUAHKEPRI – Sebanyak 1000 orang masa insan peduli rakyat Lingga akan turun kelapangan menggelar aksi demo mendesak Pemerintah Provinsi Kepri maupun Kabupaten Lingga, atas kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pemekaran Desa.
Aksi demo tersebut yaitu tentang keluhan keluhan masyarakat yang selalu mengeluhkan atas kelangkaan minyak atau BBM. Kemudian angkutan penumpang kapal laut tidak jalan, para pedagang kios minyak kecil – kecilan mengeluh dan masalah tapal batas patok wilayah pemekaran Desa.
“Maka sampai Rabu depan (10/8/2022) jika tidak juga ada kepastiannya, kami pastikan aksi 1000 insan peduli rakyat Lingga akan turun kelapangan menggelar aksi demo untuk mendesak Pemerintah Provinsi Kepri maupun Kabupaten Lingga membuat sikap yang pro rakyat kecil, ” kata tokoh pemuda Lingga Zuhardi, Jumat (5/8/2022).
Atas permasalahan ini Ju’ai sapaan Zuhardi dalam hal ini mengecam keras Pemerintah. Karena Ju’ai memyampaikan aksi ini didasari dari dukungan dan apresiasi yang diterima beberapa media, tokoh pemuda Kabupaten Lingga dan sebagian masyarakat Kabupaten Lingga, baik yang berada di Lingga sendiri maupun yang berada diluar Lingga. Sehingga ia menyatakan sikap, lewat aksi penyampaian aspirasi orasi yang ia laksanakan pada Rabu (3/8/2022) beberapa hari lalu.
“Terus terang saya merasa terpanggil dan sangat merasa risau atas keluhan keluhan masyarakat yang selalu mengeluhkan kelangkaan minyak. Nah baru baru ini kita ketahui bersama angkutan penumpang kapal laut juga tidak jalan belum lagi hal-hal para pedagang kios minyak kecil – kecilan mau jadi apa kita ini jika hanya bisa berdiam diri,” katanya.
Lanjut dikatakanya, disini sudah barang tentu sangat berharap hadirnya peran pemerintah untuk mengatur nadi perekonomian masyarakat, bukan mengabaikan keluhan – keluhan masyarakat.
“Saya tidak mahu dalam hal ini berjalan terus berlarut larut. Jika tidak ada di tanggapi dengan serius, maka saya akan mendatangi kantor Bupati Lingga untuk menyampaikan hal yang terjadi ini. Saya tidak main-main dalam hal ini, karena buat saya ini adalah kewajiban yang harus kita sampaikan, ” ucap Ju’ai pada pemberitaan dimedia ini sebelumnya .
Dalam hal ini kata dia, tentunya tetap ada masa tunggu dan juga masa jedanya, sesuai berkas yang pernah dan sudah ia siapkan dan akan segera ia sampaikan kepihak- pihak yang berkompoten untuk mengetahui dan menindak lanjutinya.
Bukan hanya itu, kata Ju’ai juga menyatakan sikap ada satu PR Pemda Lingga yang juga harus dituntaskan agar jangan ada timbul polimik dibelakang hari.
“PR itu yang harus segera diselesaikan adalah masalah tapal batas patok wilayah pemekaran Desa. Kami anggap tidak sesuai keinginan sebagian masyarakat setempat, hal ini harus juga dituntaskan,” kata Juai tokoh pemuda lingga.
Salah seorang tokoh Lingga yang berdomisili di Tanjungpinang, Abdul Karim yang dikenal dengan panggilan sehari-hari Tok Agus Ramdhah, melalui via telpon ia menyampaikan dengan tegas
sejauh apa-pun untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat kecik di Bumi Bunda Tanah Melayu yang berdaulat.
“Kite siap bersatu, bila perlu kita bergandengan tangan saling begenggaman menyatukan rentak lawan kezaliman. Jujur saja saya katakan sangat sedih melihat keterpurukan saudara kita yang terkesan tidak bedaya untuk melawan arus kezaliman yang terjadi. Dugaan praktek mafia minyak ini sepertinya sudah semakin jelas nampak, mereka sudah tidak punya rasa malu lagi berbuat yang semena -mena hingga meresahkan masyarakat, ” ucap Abdul Karim.
Lanjut ia mengatakan, lihatlah kegiatan beli BBM pakai lori bawa drum penuh bak sampai berjejer tiga empat lori antri di SPBU yang berada di Kota Dabo Singkep.
” Yang lebih sedih lagi mereka kerab kali mengancam dan menggertak wartawan yang melaksanekan fungsi kontrol soslal, sangat miris nasib kuli tinta di Lingga yang berani bersuara itu. Tapi saye sarankan buat rekan – rekan pers, jangan gentar tetap semangat berjuang lewat ujung pena, “katanya memberi semangat.
Memang tindakan yang mereka lakukan kata dia, terkesan mereka sudah menantang terang – terangan. Apakah mereka tidak terpikir suatu saat kemarahan masyarakat memuncak, dan apakah mereka sanggup membendungnya.
“Liat saje satu contoh, baru satu orang seperti yang dilakulan saudara gareng beberapa hari lalu, itu baru satu orang gareng. Apa tidak terpikir oleh mereka bakal ngamok disitu 10 atau 100 orang serupa gareng? apakah mereka tidak berpikir ke arah itu?, ” katanya.
“Untuk saudareku Juai, Tok titip pesan ayo semangat untuk saudare – saudare kite, jangan menyerah, tetap berjuang demi daerah kite yang tercinte ini” sebutnya. (R/DL).
Komentar