Tanjungpinang, Tuah Kepri – Debat publik pertama Pasangan Calon Syahrul- Rahma nomor 1 dengan Lis Darmansyah – Maya Suryanti nomor 2, Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang 2018, belum bisa dijadikan tolak ukur.
“Karena pertanyaan yang diberikan finalis, tidak sesuai dengan jawaban yang disampaikan oleh kedua paslon Pilwako Tanjungpinang tersebut,” kata pengamat politik Kepulauan Riau (Kepri) Zamzami A Karim, Minggu (22/4/2018) malam di CK Hotel.
Zamzami menilai pada debat pertama tersebut, kedua paslon hanya memaparkan bahan apa yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan hanya menyampaikan program programnya saja.
“Mereka hanya memaparkan program programnya, bukan menjawab pertanyaan finalis.Tapi tak apa – apa ini putaran debat pertama,” ucap
Zamzami.
Bahkan dikatakan Zamzami yang juga dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Ali Haji ini menilai, jawaban yang paling tidak nyambung atau sesuai untuk kedua paslon adalah, saat pertanyaan mengenai perguruan tinggi.
Karena pertanyaan menggenai perguruan tinggi, sebenarnya bukan terkait dengan kewenangan, akan tetapi bagaimana memanfaatkan kehadirannya perguruan tinggi disuatu kota.
“Jadi pemerintah daerah bisa bekerjasama dengan perguruan tinggi, memanfaatkan perguruan tinggi sebagai lembaga yang bisa melakukan riset dan pengembangan. Tapi, Bukan soal kewenangan, kalau kewenangan pemerintah kota memang tidak masuk dalam kewenangan pengurus perguruan tinggi,” ucapnya.
Harapan Zamzami nanti kepada kedua Paslon diputaran kedua, paslon harus mempersiapkan data yang dimiliki dan pengetahuan tentang Kota Tanjungpinang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pansel. (AFRIZAL).
Komentar