TGIM Laporkan Dugaan Mark up Hasil Pekerjaan Bandara RHF Ke Kejati Kepri

TANJUNGPINANG, TUAHKEPRI– Kordinator Tim Gabungan Investigasi Media (TGIM) Jumat 3 Maret 2023, kembali melaporkan dugaan Mark up hasil pekerjaan proyek pembangunan pedestrian dan penataan median Jalan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) senilai Rp38.9 miliar ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tembusan ke Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia (RI).

” TGIM meminta Kejati Kepri melakukan peninjauan mengecek dan menelaah langsung pekerjaan Proyek Pembangunan Pedestrian dan Penataan Median Jalan Bandara RHF, karena dianggap hasil pekerjaannya tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan senilai Rp38,9 miliar, “kata Koordinator Tim Gabungan Investigasi Media (TGIM), Sukur pada media ini, dikutip di media
lnvestigasipos.com.

Selain itu katanya, hasil pekerjaan proyek ini juga terlihat kurang rapi, tidak bermutu dan asal jadi. Pengerjaan terramix terasonya saja dibuat sendiri bukan dicetak sehingga akan mudah retak, begitu juga dengan pengerjaan bangku, pemasangan batu miring, Kanstin, cor beton badan jalan, tanaman dan lain-lain.

Selanjutnya, melalui media ini Kordinator TGIM mengatakan bahwa Klarifikasi yang disampaikan Kadis PUPR Kepri, Abu Bakar dalam pemberitaan sejumlah media yang membantah adanya dugaan Murk up pada hasil pekerjaan Proyek Bandara RHF itu adalah merupakan Hak nya.

Secara teknis dan administrasi disampaikan Kordinator TGIM mungkin tidak ada yang salah pada pengerjaan Proyek Pembangunan Pedestrian dan Penataan Median Jalan Bandara RHF senilai Rp39,6 Miliar ini. Namun jika dinilai dan ditaksir dari hasil pekerjaannya baru lah terlihat adanya dugaan Mark up itu.

Misalnya Kadis PUPR Kepri mengatakan pada pekerjaan Segmen 1 untuk median jalan dan pedestrian dengan pengerjaan terramix, pengerjaan bangku, pemasangan batu miring, pemasang Kanstin K8 ukuran 40x20x10, cor beton K300 untuk badan jalan, tanaman, aspal lev, dan Sculpture Layar kecil, dikatakan menghabiskan anggaran senilai Rp8 Miliar. Namun menurut TGIM berdasarkan  hitungannya nilai proyek itu ditaksir hanya menghabiskan Rp5 miliaran saja.

Lalu Kadis PUPR mengatakan lagi bahwa pada Segmen 2 untuk median jalan dan pedestrian dengan pekerjaan terramix, pekerjaan bangku, pemasangan batu parit, pemasang Kanstin K8 ukuran 40x20x10, cor beton K300 untuk badan jalan, tanaman, aspal lev, dan pemasangan videotron menghabiskan anggaran senilai Rp11 Miliar. Namun menurut TGIM pekerjaan itu ditaksir hanya menghabiskan Rp7 miliaran saja.

Kemudian pada Segmen 3 Kadis PUPR juga mengatakan untuk median jalan dan pedestrian dengan pekerjaan terramix, pekerjaan bangku, pemasangan batu parit, pemasang Kanstin K8 ukuran 40x20x10, cor beton K300 untuk badan jalan, tanaman, aspal lev, dan pemasangan sculpture kapal menghabiskan anggaran senilai Rp12 Miliar. Tetapi menurut TGIM segmen 3 ini ditaksir hanya menghabiskan Rp 8 Miliaran saja.

Terakhir untuk Segmen 4 Kadis PUPR juga mengatakan bahwa untuk median jalan dan pedestrian dengan pekerjaan terramix, pekerjaan bangku, pemasangan batu parit, pemasang Kanstin K8 ukuran 40x20x10, cor beton K300 untuk badan jalan, tanaman, aspal lev, dan pemasangan sculpture motif tenun menghabiskan anggaran senilai Rp5 m, Namun TGIM menaksir hanya menghabiskan anggaran sekitar Rp 3 Miliaran saja.

Sementara itu, jika Kadis PUPR, Abu Bakar menotalkan anggaran biaya pengerjaan empat segmen senilai Rp36 miliar ditambah PPN 11 persen menjadi Rp39,6 miliar. Maka sebaliknya menurut perhitungan TGIM berdasarkan fakta hasil pekerjaan dilapangan ditaksir hanya menghabiskan anggaran Rp23 miliaran ditambah PPN 11 persen menjadi 26 miliaran saja.

Nah sebagai referensi, dengan adanya pengaduan sejumlah masyarakat ke redaksi media lantaran kurang percaya dengan hasil pekerjaan yang dianggap biasa saja tapi anggarannya luar biasa, ditambah penaksiran yang berbeda dari perhitungan Investigasi Tim di lapangan, maka dengan alasan itu TGIM menindaklanjuti dan melaporkannya.

Hingga berita ini dimuat Kadis PUPR Kepri, Abu Bakar yang di hubungi awak media melalui WA guna klarifikasi lanjutan belum juga menjawab konfirmasi yang disampaikan.
Editor : Rizal.

Komentar