Syahrul : Siswa Baru Masuk Sekolah Swasta Juga Dapat Seragam Gratis

Tanjungpinang220 views

Tanjungpinang, Tuah Kepri – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang juga memberikan pakai seragam sekolah gratis bagi murid baru yang masuk sekolah swasta SD dan SMP.

“Untuk siswa murid baru masuk SD dan SMP di sekolah swasta, juga dapat pakaian seragam sekolah gratis, karena sudah dihitung semua, kecuali sekolah bersangkutan menolak,” kata Walikota Tanjungpinang, H Syahrul S.Pd, Selasa (9/7/2019).

Karena sebelumnya Syahrul saat melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang hari ini Selasa 9 Juli 2019, menyampaikan terkait pakaian seragam sekolah gratis dari Pemko Tanjungpinang pada tahun 2019 ini akan disalurkan, dan pakaian seragam sekolah gratis ini merupakan program pemerintah dibawah kepemimpinannya.

“Pakaian seragam gratis akan segera kita salurkan, jadi untuk orang tua jangan khawatir bagi anaknya yang baru masuk sekolah SD atau SMP,” kata Syahrul.

Bahkan Syahrul menekankan, tidak ada anak Tanjungpinang yang tidak bersekolah terhadap yang diterapkannya permasalahan Zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019 ini.

Maka dari itu, Walikota mengharapkan Dinas Pendidikan dapat mengakomodir informasi terkait pendaftaran sistem zonasi yang sudah berlangsung sejak 1 Juli yang lalu.

“Bahwa tidak ada anak Tanjungpinang yang tak sekolah, akibat gagal di sekolah yang dituju. Sistem zonasi ini diatur oleh undang-undang, jadi saya harapkan kepada orang tua jangan khawatir dan jangan sampai anak tak bersekolah karena ditolak atau tidak lulus di sekolah tujuan,” ungkapnya.

Syahrul juga mengatakan sistem zonasi ini sangat membantu dari segi jarak dan kedekatan dengan tempat tinggal siswa tersebut.

Mantan Ketua PGRI Kota Tanjungpinang ini juga menyarankan agar para orang tua dapat mematuhi aturan yang ada, karena ia mengatakan semua sekolah saat ini memiliki kualitas yang sama.

“Sejak beberapa tahun ini, kualitas sekolah di Kota Tanjungpinang sama, tidak ada lagi sekolah favorit atau tidak, itu semua hanya anggapan orang tua saja yang terkadang menginginkan anaknya bersekolah disitu, jadi saya harapkan bersabar dan nanti akan ada solusi yang terbaik dari Dinas Pendidikan,” ucap Syahrul.

Syahrul menambahkan, bahwa jumlah siswa yang keluar dan masuk sudah dihitung oleh Dinas Pendidikan dan sesuai dengan kuota kursi di sekolah yang ada.

“Untuk itu jangan memaksakan kehendak agar anaknya dapat sekolah ditempat yang diinginkan, ikuti saja sistem zonasi yang sudah teraplikasi sedemikian rupa, sekali lagi saya sampaikan bahwa semua sekolah sama kualitasnya dan jangan sampai anak-anak kita tidak bersekolah,” pungkas Walikota. (ZAL).

Komentar