Jakarta, Tuahkepri – Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.375 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (18/6) sore. Posisi ini melemah 20 poin atau 0,14 persen dari Rp14.355 persen pada Kamis (17/6).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.403 per dolar AS atau melemah dari Rp14.378 per dolar AS pada Kamis kemarin.
Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lain, seperti won Korea Selatan yang melemah 0,17 persen, peso Filipina minus 0,1 persen, baht Thailand minus 0,06 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,05 persen.
Sisanya, berada di zona hijau, seperti rupee India menguat 0,16 persen, yuan China 0,09 persen, yen Jepang 0,07 persen, dan dolar Singapura 0,02 persen. Sedangkan dolar Hong Kong stagnan.
Begitu pula dengan mata uang utama negara maju. Hanya rubel Rusia yang menguat 0,07 persen dan euro Eropa 0,05 persen.
Sedangkan poundsterling Inggris melemah 0,31 persen, dolar Australia minus 0,16 persen, franc Swiss minus 0,12 persen, dan dolar Kanada minus 0,11 persen.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong menilai pelemahan rupiah terjadi karena belum ada sentimen baru yang bisa mengangkat nilai tukar terhadap dolar AS. Sementara pasar masih termakan dengan ekspektasi pengetatan kebijakan moneter dari bank sentral AS, The Federal Reserve.
“Isunya masih sama, belum ada sentimen baru dari global, masih penuh ketidakpastian dari kebijakan The Fed,” kata Lukman kepada CNNIndonesia.com dikutip media ini, Jumat (18/6/2021).
Sementara di dalam negeri, lonjakan kasus covid-19 juga masih membayangi rupiah. Apalagi, jumlah kasus covid-19 mencetak rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir, yaitu mencapai 12 ribu kasus positif dalam sehari.
(Sumber CNNIndonesia.com).
Komentar