Panwaslu Belum Bisa Simpulkan Apakah PPL Diancam OTK Terkait Pilkada

Politik318 views

Tanjungpinang, Tuah Kepri – Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Tanjungpinang, Maryamah mengatakan, Panwaslu belum bisa menyimpulkan terkait salah satu anggota Panwas PPL Kecamatan Bukit Bestari wilayah Sei Jang, yang diserempet dan diancam OTK setelah mengawasi sosialisasi salah satu paslon.

“Kami belum bisa menyimpulkan apakah ancaman ini terkait pilkada. Tapi yang jelas kasus tersebut, sudah kita koordinasi denga pihak kepolisian, dan sekarang sedang proses di reskrim, ” kata Maryamah, Rabu (2/5/2018).

Lanjut kata Maryamah, mohon do’a semoga kasus tersebut cepat selesai dan tidak terjadi lagi hal serupa.

Berita ancaman OTK terhadap petugas PPS, sebelumnya terbit di salah satu media Petugas Pemilu Lapangan Kecamatan Bukit Bestari wilayah Sei Jang bernama Dara Martasia diduga mendapat ancaman orang tidak dikenal (OTK), usai mengawasi kampanye salah satu pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang di Sei Jang, Selasa (1/5/2018).

Supradianto (49) salah satu PPL Bukit Bestari wilayah Tanjung Ayun Sakti mengatakan, mendapat telepon dari korban Dara sekira pukul 21.54 Wib, saat itu korban telepon sambil menangis.

“Saya kebetulan tidak jauh dari lokasi (Jalan Raja Haji Fisabillah Kilometer 5, depan Kampus STIE B), saya lagi menghadiri acara forum RT mendapat telpon, dia nelpon sambil nangis karena merasa ketakutan, tadi diserempet dan diancam,” jelasnya kepada Barometerrakyat.com di Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Thabib.

Dari pengakuan korban, lanjut Pak Supra sapaan akrabnya, ada dua orang yang berboncengan mengendarai sepeda motor menyerempet dan mengancam korban. “Dua orang itu tidak pakai helm,” tambah dia.

Selain itu, korban juga ada riwayat penyakit semput. Saat ditemui, korban sudah mengalami shock berat dan kejang-kejang. “Mau diantar dirumah, masih ketakutan, dia takut pelaku sudah menunggu dirumah. Jadi langsung dibawa ke rumah sakit,” pungkasnya.

Sementara itu, suami korban kepada awak media menuturkan, korban telah mengetahui ada dua orang yang mengikutinya.

Lalu, lanjut dia, korban langsung menelpon dirinya untuk memberitahu ada dua OTK diduga mengikutinya.

“Diikuti sudah di Jalan Sidorejo, saya perintahkan dia untuk melaju kencang motornya lalu berhenti ditempat yang ramai,” tukasnya. (Zal).

Komentar