Tanjungpinang, Tuah Kepri – Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun bersama ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, menolak paham radikal.
Paham radikal, sikap intoleransi dan teroris yang saat ini menjadi isu nasional dan mendapat perhatian khusus Gubernur Kepri bersama ketua DPRD Kepri. Ia menolak keras ideologi-ideologi itu untuk hidup dan berkembang di Tanah Melayu ini.
“Saya menolak keras paham radikal dan sikap intoleransi di Kepri ini. Tidak ada tempat untuk hal-hal seperti ini,” kata Nurdin usai penutupan pendidikan dasar resimen mahasiswa di Markas Yonmar 10/SBY, Senin (8/5).
Menurutnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Maka dari itu, Ia mengajak masyarakat melawan siapapun yang berusaha merubah kesepakatan pendiri bangsa ini.
“Kami mendukung penuh NKRI dan juga empat pilar bangsa,” tegasnya.
Senada dengan Gubernur, cKetua DPRD Jumaga Nadeak menilai ideologi radikal, terorisme dan inteloransi tidak boleh dibiarkan berkembang di Kepri ini.
Jika paham ini dibiarkan, Jumaga khawatir akan mengganggu tatanan ketentraman dan kedamaian warga. “Kita di Kepri sudah hidup aman dan damai. Kedamaian ini dibangun bersama, tidak boleh diganggu oleh siapa pun,” ucapnya.
Untuk mengatasinya, semua unsur harus mengambil peran masing-masing untuk melakukan upaya-upaya pencegahan guna menangkal berbagai isu yang bisa memecah belah umat di daerah ini.
Tokoh agama misalnya, mereka akan berperan menyampaikan kepada umat untuk bersikap tegas menolak kehadiran paham yang bisa mengganggu kerukunan hidup umat yang sudah berlangsung bertahun-tahun. (AFRIZAL).
Komentar