Tanjungpinang, Tuah Kepri – Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang menjadi contoh Kabupaten Lingga dalam pengendalian inflasi di daerah, meskipun Tanjungpinang baru pertama kali meraih predikat TPID terbaik nomor 4 se-Sumatera Kamis (13/4).
TPID Kota Tanjungpinang boleh berbangga hati, pasalnya menjadi tempat belajar dan contoh oleh Pemkab Lingga.
Pemkab Lingga yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Lingga, Abu Hasim yang didampingi Kepala Bagian Perekonomian beserta jajarannya, menggali informasi dan mendengar langsung pengalaman Kota Tanjungpinang dalam pengendalian inflasi didalam rapat Koordinasi TPID Kota Tanjungpinang di ruang rapat lantai II Kantor Walikota, Senggarang.
Sebelumnya, kedatangan rombongan Sekda Lingga disambut diruang kerja Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul,
Pada kesempatan tersebut, Ketua TPID Kota Tanjungpinang, Riono memaparkan beberapa program dan kegiatan yang telah dilakukan untuk mengendalikan inflasi di Kota Tanjungpinang.
Secara konkrit, Riono menjelaskan, strategi dalam menstabilkan harga pasar melalui kerjasama dengan daerah penghasil komoditas cabe dan sayuran, pengecekkan harga pasar, membuat gerakan tanam cabe, hingga penanaman sayur-mayur melalui hidroponik.
Pelaksanaan program kerja TPID Kota Tanjungpinang telah terangkum dalam road map TPID, yang menjadi salah satu kunci dalam pengendalian inflasi di Kota Tanjungpinang.
Riono pun menwarkan road map TPID kepada Sekda Lingga ” Nanti, pak Sekda bisa ambilsoft copy road map kami, untuk dipelajari dan dicontoh guna mengendalikan inflasi di daerah Lingga,” ucap Setda Kota Tanjungpinang, Riono.
Menurut Riono, Lingga masih banyak memiliki tanah subur untuk mengembangkan sektor pertanian, berbeda dengan Tanjungpinang, kebanyakan lahan paska bouksit.
“Karena itu kita kembangkan sistem penanaman hidroponik atau dengan penanaman menggunakan pollybag. Kita himbau masyarakat termasuk ASN, agar memanfaatkan perkarangan rumahnya untuk menanam cabe atau sayuran, setidaknya hasilnya bisa dikonsumsi sendiri oleh mereka,” kata Riono.
Sekda Lingga, Abu Hasim menyebut dipilihnya Kota Tanjungpinang sebagai tempat menggali informasi, karena Kota Tanjungpinang sudah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat.
Menurutnya, sudah menjadi yang terbaik di Sumatera, seperti yang dipaparkan tadi, dan cukup jelas pengendalian inflasi di Kota Tanjungpinang cukup baik.
” Alhamdulillah, kami banyak belajar dan mendapat masukan tentang pengendalian inflasi yang lebih baik untuk daerah Lingga. Ke depannya, setelah ini kami akan mencontoh apa yang dilakukan Kota Tanjungpinang,” ungkapnya.
Abu mengakui, terkait TPID, Lingga harus banyak belajar, baik dalam penertiban maupun ketersedian kebutuhan pangan. Menginggat daerah Lingga sering mengalami kekosongan pasokan kebutuhan pangan, sehingga mengakibatkan harga barang dipasaran terus naik, kebiasaan para pedagang, jika harga naik sulit untuk turun lagi, karena itu, ekonomi di Lingga sulit berkembang.
Saat ini, lanjutnya, Bupati Lingga tengah giat mendorong perkembangan sektor pertanian di Lingga, diantaranya dengan pengembangan persawahan, perkebunan gaharu, lada (merica), serta karet.
Sekda Lingga mengakui kunjungannya ke TPID Tanjungpinang cukup banyak memberi informasi. dalam pengendalian inflasi. Untuk itu, dirinya mengundang Bank Indonesia dan TPID Kota Tanjungpinang berkunjung ke Lingga.
“Semoga setelah ini akan terjalin sinergi yang baik dengan Tanjungpinang dan BI,” ucap. (AFRIZAL).
Komentar