Tanjungpinang, Tuah Kepri – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan, Indek Harga Konsumen IHK gabungan 2 Kota (Batam dan Tanjungpinang) pada April 2017 mengalami inflasi sebesar 0,38 persen.
“Inflasi gabungan dua kota IHK di Kepri disebabkan oleh kenaikan indeks empat kelompok yaitu, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 3,27 persen. Kelompok sandang sebesar 0,32 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen. Serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,19 persen,” kata kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar di Tanjungpinang.
Sebaliknya, katanya, tiga kelompok yang menyusun inflasi gabungan dua kota IHK di Kepri justru mengalami penurunan indeks.
“Yaitu, kelompok bahan makanan sebesar 1,47 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,23 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,49 persen,” ucapnya.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga untuk kota Batam antara lain adalah tarif listrik, bayam, sawi hijau, bawang putih, emas perhiasan, lemari pakaian, ketimun, biaya check up, televisi berwarna, kembang kol, AC, bensin, apel, udang basah dan bola lampu.
Komoditas yang mengalami penurunan harga untuk Kota Tanjungpinang antara lain: sotong, cabai merah, cabai rawit, selar, tongkol, daging ayam ras, sandal, cumi-cumi, kacang panjang, anggur, bawang merah, apel, udang basah, minyak goreng dan belanak.
Kemudian bila dilihat dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 10 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tembilahan sebesar 0,02 persen.
Sebaliknya, 13 kota IHK di Sumatera justru mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,68 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,08
persen.
Namun secara nasional dari 82 kota IHK se-Indonesia, tercatat 53 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,01 persen. Sebaliknya, deflasi tetinggi terjadi di Kota Singaraja sebesar 1,08 persen dan terendah terjadi di Kota DKI Jakarta dan Manado sebesar 0,02 persen,” ujar Panusunan. (AFRIZAL).
Komentar