Tanjungpinang, (TK) –
[dropcap]W[/dropcap]alikota Tanjungpinang Lis Darmasyah menyampaikan kepada sebanyak 40 orang peserta dari tempat usaha penyemblih dan majelis ulama islam, yang melaksanakan pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) 2015, untuk hewan yang disembelih harus sehat, bersih sesuai syariah Islam.
“Kenapa penting dilaksanakan kegiatan ini, karena selama ini kita belum tahu apakah hewan yang kita kosumsi tersebut, sudah sehat bersih dan sesuai syariah Islam. Ada aturan tata cara menyembelih,” kata Lis saat membuka Pelatihan Juleha yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Kehutanan dan Energi (KP2KE) Kota Tanjungpinang di Hotel Garden, Senin (23/11).
[Baca juga – Nilai eksport Kepri pada oktober 2015, ini dia]
Karena dikatakan Lis, halalnya suatu makanan terbuat dari hewan bukan lihat dari hewannya, tapi harus dilihat bagaimana cara pemotonganya.
“Kita tidak tahu banyak makanan yang terbuat dari hewan, tapi kita tidak melihat bagaimana cara mereka memotong. Mudah-mudahan bisa di pratekan dengan sebaik mungkin, supaya bisa di implementasi dan bisa bermampaat kepada masyarakat,” ujarnya.
Terpisah kepala Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Kehutanan dan Energi, KP2KE Tanjungpinang, Adnan yang juga merupakan ketua pelaksana mengatakan tujuan kegiatan Juleha pada tahun 2015, untuk meningkatkan keterampilan juru sembeli hewan berdasarkan dengan kaidah islam.
[Baca juga – Pengeksport di Kepri ternyata Singapura, cek disini kisahnya]
“Dalam kegiatan keterampilan Juleha ini, diajarkan bagaimanacara menyembelih yang benar sesuai syariah Islam yang diajarkan oleh Majelis Ulama Islam (MUI). Mudahan-mudahan bisa dilaksanakan peserta dengan baik untuk dipratekan dilapangan,” kata Adnan.
Sedangkan peserta kegiatan pelatihan Juleha di Kota Tanjungpinang, sambung Adnan diikuti sekitar 40 orang peserta, yang terdiri dari 20 orang tempat usaha penyembilh dan 20 orang dari MUI.
“Disini nanti akan langsung diajarkan tiori dan juga praktek kepada peserta,” ujar Adnan.
Sementara untuk narasumber terdiri dari Majlis ulama Islam Provinsi Kepri, Dinas Pertanian Perternakan Provinsi Kepri dan dokter hewan dari Jakarta.
[Baca juga – Nilai import Kepri turun, berapa turunnya ?]
(AFRIZAL)
Komentar