Tanjungpinang, Tuah Kepri – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri menyatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang pada Desember 2016, inflasi 0,21 persen.
“Naiknya dari 125,74 pada November 2016, menjadi 126,01 pada Desember 2016. Artinya, terjadi Inflasi sebesar 0,21 persen,” kata kepala BPS Kepri, Penusunan Siregar, Selasa (3/1) 2017.
Dikatakan Pabusunan, inflasi di Kota Tanjungpinang terjadi pada perubahan harga pada 80 komoditas kebutuhan masyarakat pada Desember 2016.
Sebanyak 56 komoditas/jasa diantaranya mengalami kenaikan harga/tarif Antara lain, cabai rawit, bayam, sewa rumah, angkutan udara, tarip pulsa ponsel, rokok kretek, sate, ketimun, kol putih, bawang putih, bensin, cabai hijau, tomat sayur, sawi hijau, rokok putih, terong panjang, rokok kretek filter, dan santan jadi.
Sebaliknya, 24 komoditas lainnya justru mengalami penurunan harga/tarif. Antara lain, selar, cabai merah, tongkol, kangkung, telur ayam ras, kembung, apel, emas perhiasan, nangka muda, air kemasan, belanak, kacang tanah, lele, daun bawang, kepiting, kentang, dan udang basah.
Sementara kata Panusunan, bila dilihat Inflasi tahun kalender Kota Tanjungpinang (Januari – Desember 2016) adalah sebesar 3,06 persen.
“Laju inflasi ‘year on year’ (Desember 2016 dibanding dengan Desember 2015) di Kota Tanjungpinang, tercatat juga sebesar 3,06 persen,” ucapnya.
Sedangkan dari 23 kota IHK di Sumatera, sambung dia, tercatat 21 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe 2,25 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tembilahan dan Kota Padang Sidempuan sebesar 0,02 persen. Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Kota Bukit Tinggi 0,57 persen dan deflasi terendah di Kota Bungo 0,11 persen.
“Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke 13 dari 21 Kota IHK di Sumatera yang mengalami inflasi,” ujarnya.
Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK di Indonesia, secara nasional ada 78 kota yang mengalami inflasi dan 4 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 2,25 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tembilahan serta Kota Padang Sidempuan sebesar 0,02 persen.
Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,52 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Tegal sebesar 0,09 persen.
“Dari 82 Kota IHK se-Indonesia, katanya, Kota Tanjungpinang menduduki posisi ke 63 dari 78 kota yang mengalami inflasi,” ucap Panusunan. (AFRIZAL).
Komentar