REI Kepri, Daya Beli Masyarakat Miliki Rumah Turun

Tanjungpinang, Tuah Kepri –

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kepri, Yasinul Arif mengatakan, selama 6 bulan Januari hinggaJuli 2016, masyarakat yang memiliki dan membeli rumah subsidi dan komersil menurun.

“Karena selama 6 bulan tahun 2016 ini, masyarakat Kepri kecuali Batam yang ingin membeli rumah subsidi hanya lebih kurang sekitar 2.000 unit. Dan ini tidak sesuai dengan target kita tahun 2016 sekitar 5.000 unit rumah,” kata Arif.

Tidak tercapainya target katanya, dipengaruhi faktor lahan. “Karena lahan yang ada saat ini harganya tinggi, apalagi letak lokasinya strategis,” ujarnya.

Selain itu katanya, pengaruh pertumbuhan ekonomi yang saat ini menurun akibat depisit anggaran. “Karena dampaknya sangat berpengaruh terhadap masyarakat,” u acapnya.

Sementara dikatakannya, peran pemerintah untuk memberikan peran edukasi kepada masyarakat menengah ke bawah, untuk memiliki rumah dan memiliki rumah itu penting.

“Padahal saat ini banyak masyarakat menengah ke bawah yang tinggal di rumah kontrakan, sehingga berpindah-pindah tempat. Kalau hidup berpindah-pindah, gimana mau sejahtera, damai dan bagaimana mau mendidik anak dengan baik dan benar,” ucap Arif.

Rumah subsidi hanya diperuntukkan bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dan harga satu unit rumah subsidi tahun 2016 adalah Rp 122,5 juta. Dan harganya pada tahun depan 2017 akan naik lagi.

Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Perumahan Rakyat No 04 Tahun 2012, tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera dengan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No 05 Tahun 2012 tentang petunjuk pelaksana perumahan melalui Kredit Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera atau Rumah Subsidi Program FLPP Pemerintah. (AFRIZAL).

Komentar