Batam, Tuah Kepri – Puluhan penumpang dari Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam diangkut oleh Speed Boot SB Mirta dan SB Ocean Ranth dengan tujuan Pulau Kijang Kecamatan Reteh, Indragiri hilir Provinsi Riau, Senin (11/06/2018) tanpa menggunakan alat pengaman Life jaket.
Selain tanpa memiliki alat pengaman life jacket penumpang yang berangkat dari pelabuhan tikus ini, diduga pelabuhan ini tempat aksi nekat masuk para nahkoda. Sebab para penumpang baru bisa menuju speed boot tersebut, harus mengeluarkan biaya uang sebesar Rp 30 ribu rupiah untuk menuju speed boot dengan menggunakan pompong.
“Gila ini pak. Selain kita beli tiket Rp 540 ribu, juga harus bayar pompong lagi menuju speed boot yang jaraknya hanya sekitar 20 meter Dan Speed bootnya juga gak punya life jack,” ungkap salah penumpang yang tidak mau disebutkan namanya.
Aksi nekat yang dilakukan para kru speed boot itu dibiarkan oleh otoritas pelabuhan setempat, diduga ada upaya main mata dengan oknum tertentu
” Dimana KSOPnya yang mengawasi ini. Bagaimana berlayar antar Provinsi pakai speed boot yang tidak memiliki keselamatan berlayar. Apakah ini pelabuhan resmi, jika resmi mana KSOPnya dan saya tidak melihat adanya petugas,” ucapnya.
Ia berharap Otoritas setempat bisa menghentikan aksi nekat kru ini, dan ini demi keselamatan para penumpang yang ingin mudik lebaran.
” Bagaimanapun kita ingin pulang mudik untuk jumpai keluarga. Buat Otoritas pelabuhan, jangan setelah ada kejadian baru bertindak, kenapa ini dibiarkan dan jangan tutup matalah,” tutupnya.
Sementara pihak perusahaan speed boot yang mengoperasikan membawa penumpang berkapasitas 60 orang yang berdesakan dan sempit itu belum berhasil dikonfirmasi, begitu juga dengan pihak KSOP Kota Batam. (Suaib/Red).
Komentar