Produksi Tanaman Pangan ARAM II 2015 di Kepri Turun

Tanjungpinang1,195 views

Tanjungpinang, Tuah Kepri

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri untuk angka ramalan II (ARAM) 2015 di Provinsi Kepri, untuk tiga produksi tanaman pangan padi, jagung dan kedelai di Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri turun.

“Penyebab turunnya produksi padi, jagung dan kedelai di Provinsi Kepri, disebabkan karena pengaruh luas panen, kurang pogram penyuluhan dari pemerintah setempat dan perlu  sosialisasi lagi buat petani,” kata kepala BPS Kepri, Dumangar Hutauruk Senin (2/11).

Dikatakan Dumangar, namun bila melihat salah satu penyebab penurunan ditiga produksi tersebut untuk luas panen makin berkurang, disebabkan oleh pengaruh keadaan cuaca atau kemarau.

“Dengan pengaruh cuaca panas maka lahan tersebut mengalami kekeringan dan tidak bisa dijadikan tempat bercocok tanam. Dan lahan tersebut dijadikan untuk kawasan perumahan karena tidak bisa lagi diolah oleh petani,” ujarnya.

[Baca juga – Penggelapan uang 9,9 juta]

Sementara untuk tiga produksi tanaman pangan yang mengalami penurunan, sambung Dumangar, untuk produksi padi turun sebesar 189 ton atau 13,47 persen dibanding pada tahun 2014 (angka tetap). Penurunan ini disebabkan luas panen yang mengalami penurunan sebesar 52 hektar (13,51 persen).

Lalu, katanya untuk produksi jagung pada ARAM 2015 mengalami peurunan sebesar 31 ton (4,14 persen) dengan pengurangan luas panen seluas 13 hektar.

Terakhir katanya kedelai yang mengalami penurunan pada ARAM 2015 sebesar 2 ton (11,11 persen) dengan pengurangan luas panen sebesar 2 hektar.

[Baca juga – APBD Kepri yang disahkan]

Penurunan tiga produksi tanaman pangan padi, jagung dan kedelai untuk ARAM II 2015 di Provinsi Kepri terjadi di tiga Kabupaten Provinsi Kepri, yaitu Kariimun, Anambas dan Natuna.

“Penyebabnya ada yang tidak produksi pada musim kemarau dan juga pengaruh panen terlalu cepat maka mengakibatkan turunnya produksi,” ujar Dumangar.

Kepala BPS Kepri lagi sampaikan produksi tanaman pangan
Kepala BPS Kepri lagi sampaikan produksi tanaman pangan

(AFRIZAL).

Komentar