Anambas, Tuah Kepri –
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas tidak terlepas dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Bintan) yang hingga saat ini kabupaten Kepulauan Riau telah dimekarkan menjadi 6 Kabupaten yaitu Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Lingga dan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kabupaten Kepulauan Anambas atau gugusan kepulauan Anambas sendiri pada masa pemerintahan kolonial Belanda pernah menjadi pusat kewedanan yakni berpusat di Tarempa. Ketika itu, Tarempa adalah pusah pemerintahan di pulau tujuh termasuk wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang disebut district dan Jemaja wilayahnya disebut Onderdistric dengan ibukota Letung.
Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia tanggal 18 Mei 1956, Provinsi Sumatera Tengah menggabungkan diri ke dalam wilayah Republik Indonesia, dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi tingkat II yang di kepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah.
Seiring dengan kemenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan yang hingga tahun 2008 menjadi 17 kecamatan. Dengan penambahan Kecamatan Palmatak, Kecamatan Sub Bungguran Utara, Kecamatan Pulau Laut, Kecamatan Pulau Tiga, Kecamatan Bungguran Timur Laut, Kecamatan Bungguran Tengah, Kecamatan Siantan Timur, Kecamatan Siantan Selatan, Kecamatan Jemaja Timur, dan Kecamatan Siantan Tengah. Seiring dengan pemekaran kecamatan yang bertujuan untuk memperpendek rentang kendali, muncul aspirasi untuk menjadikan Gugusan Kepulauan Anambas menjadikan Gugusan Kepulauan Anambas sebagai daerah otonomi tersediri.
Melalui perjuangan yang cukup panjang baik di Pusat maupun di daerah Kabupaten Kepulauan Anambas akhirnya terbentuk melalui Undang-Undang No. 33 Tahun 2008 Tanggal 24 Juni 2008. Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan, Kecamatan Siantan Timur, Kecamatan Siantan Selatan, Kecamatan Palmatak, Kecamatan Jemaja dan Kecamatan Jemaja Timur. Ditambah dengan 1 Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan Tengah yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Natuna Nomor 17 Tahun 2008 dengan cakupan wilayah administrasi Desa Air Asuk, Desa Air Sena dan Desa Teluk Siantan.
Nah, untuk mengetahui tentang keindahan pesona alam Kepulauan Anambas, Kepulauan Anambas salah satu pesona alam menawarkan sejuta pengalaman wisata air yang tidak akan terlupakan, keelokan pantai tropisnya disebut sebagai yang terbaik di dunia.
Lagunanya yang masih perawan disebut sebagai tercantik setelah Tahiti, dan kekayaan bawah lautnya tidak kalah dengan Raja Ampat, Bunaken dan lokasi terbaik di timur Indonesia lainnya.
Mungkin sebahagian orang mengatakan atau yang menyebutkan keelokan pantai dan kekayaan bawah laut hanya terdapat di Indonesia bagian timur. Anambas buktinya, pulau-pulau yang berserak di antara Semenanjung Malaya dan Pulau Kalimantan itu menyimpan pesona yang belum terjamah. Terletak di tepi Laut Tiongkok Selatan yang terkenal ganas, gugusan pulau di sana justru menawarkan suasana menenangkan dan menyenangkan.
Anambas tidak hanya punya satu atau dua pulau menawan, ada belasan bahkan puluhan pulau-pulau cantik. Seperti untaian kalung mutiara yang tidak pernah terputus, begitulah gugusan pulau di kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau itu. Nyaris semua pulaunya memiliki pantai berpasir putih.
Sebut saja Pulau Berhala, Pulau Ayam, Pulau Durai dan Pulau Kuku. Belum lagi pulau utama, Pulau Tarempa yang memiliki sejumlah pantai dengan pesonanya masing-masing.
Pulau Berhala adalah pulau mungil dengan luas tidak lebih dari dua hektare. Pulau itu dikepung perairan dangkal yang bening dan berombak tenang, membuat air yang mengkilat-kilat bagaikan kaca akuarium dengan warna-warni terumbu karang di dalamnya.
Tidak perlu alat menyelam dan “snorkling” untuk mendapatkan suguhan terumbu karang di sana. Cukup duduk di dermaga dan melihat ke bawah. Dan tidak kalah istimewa dengan Pulau Ayam. Perairan di sekitarnya memiliki laut dalam, dengan arus tenang dan tentu saja kekayaan bawah laut yang memesona sangat cocok untuk aktivitas menyelam dan snorkling.
Seperti pulau-pulau di Anambas lainnya, pantai di Pulau Ayam juga indah dengan arus tenang hingga cocok bagi untuk berenang dan berjemur. Begitu juga di Pulau Durai, pelancong bisa menyaksikan puluhan penyu naik ke pantai untuk bertelur. Waktu yang tepat untuk berkunjung dan menyaksikan proses alami itu sekitar Mei hingga Agustus.
Di sisi lain pulau itu, terdapat batu-batu besar dengan beragam rupa seolah-olah memagarinya dari terjangan ombak hebat. Yang lebih istimewa, di antara batu-batu terdapat lokasi yang menyerupai pulau kecil dengan permukaan pasir halus.
Bagi penyuka sejarah, Pulau Kuku menyimpan memori panjang 40.000 orang pengungsi Vietnam yang lri dari perang saudara di negaranya. Luka pengungsi Vietnam yang pedih terasa menyatu dengan keindahan pulau yang molek.
(RED/hk)
Komentar