Mei 2017, Inflasi Batam-Tanjungpinang Disebabkan Lima Kelompok Pengeluaran Barang dan Jasa

Tanjungpinang, Tuah Kepri – Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 Kota Batam – Tanjungpinang di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Mei 2017 terjadi Inflasi 0,54 persen. Di sebabkan lima lelompok pengeluaran barang dan jasa.

“Inflasi gabungan dua kota disebabkan oleh kenaikan indeks lima kelompok, bila dilihat dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa. Dan gabungan dua Kota di Kepri pada Mei 2017 mengalami kenaikan indeks, dari 127,38 pada bulan April 2017 menjadi 128,06 pada bulan Mei 2017 atau terjadi inflasi sebesar 0,54 persen, ” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Penusunan Siregar di Tanjungpinang.

Ia menjelaskan, lima kelompok barang dan jasa tersebut bila dilihat dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,30 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,54 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,04 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,82 persen.

Sebaliknya, kata dia dua kelompok yang menyusun inflasi gabungan dua kota IHK di Kepri justru mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok sandang sebesar 0,07 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,14 persen.

Sementara kenaikan indeks kelompok bahan makanan, merupakan akibat naiknya indeks harga pada sepuluh subkelompok, yaitu subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,27 persen. Selanjutnya subkelompok ikan segar sebesar 0,27 persen, subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,13 persen. Terus subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 0,09 persen; subkelompok sayur-sayuran sebesar 3,22 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,02 persen, subkelompok buah-buahan sebesar 1,15 persen, subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 5,31 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,09 persen, dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,07 persen.

Sebaliknya subkelompok padi-padian, umbi- umbian, dan hasilnya justru mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,17 persen. (AFRIZAL).

Komentar