Mahasiswa Umrah Ciptakan Makanan Empek – Empek Bahan Ikan Teri

Tanjungpinang247 views

Tanjungpinang, Tuah Kepri – Kreativitas sejumlah mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata (Kukerta), yang diselenggarakan UMRAH di Desa Kuala Raya Kabupaten Lingga Kepulauan Riau (Kepri), berhasil menciptakan empek-empek dari bahan dasar ikan teri.

foto;Sejumlah mahasiswa dalam Kukerta di Desa Kuala Raya, Lingga mensosialisasikan pengolahan potensi laut dari hasil riset yang dilakukan bersama Ahada Wahyusari, dosen pembimbing lapangan. Sosialisasi diselenggarakan di Gedung PKK Kuala Raya.
foto;Sejumlah mahasiswa dalam Kukerta di Desa Kuala Raya, Lingga mensosialisasikan pengolahan potensi laut dari hasil riset yang dilakukan bersama Ahada Wahyusari, dosen pembimbing lapangan. Sosialisasi diselenggarakan di Gedung PKK Kuala Raya.

Dosen Pembimbing Lapangan Kukerta di Desa Kuala Raya, Ahada Wahyusari mengatakan, empek-empek bahan ikan teri merupakan salah satu contoh dari pengolahan hasil laut, yang diharapkan menjadi pemicu semangat warga untuk lebih kreatif dan mandiri dalam meningkatkan pendapatan.

” Kami sudah melakukan riset terhadap potensi yang dimiliki Desa Kuala Raya. Teri, salah satu potensi laut yang mudah didapat di desa itu, sehingga dapat dikembangkan menjadi usaha baru, seperti empek-empek,” kata Ahada, yang juga dosen di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UMRAH, Rabu (30/8).

Ia mengemukakan kelompok Kukerta Desa Kuala Raya juga sudah mensosialisasikan pengolahan potensi laut di Gedung PKK setempat, pada 29 Agustus 2017. Sosialisasi bertema “Pengolahan Hasil Laut Untuk Meningkatkan Produktivitas Masyarakat” itu dihadiri warga dan pengurus PKK.

Dari hasil survei, yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut, Ahada menjelaskan bahwa nelayan tradisional lebih mudah menjaring teri dibanding ikan besar.

Ikan teri dapat dijadikan sebagai bahan utama untuk membangun usaha baru di Desa Kuala Raya, yang berada di tengah-tengah Pulau Dabo. Contohnya, empek-empek berbahan dasar teri, dapat lebih mudah berkembang karena termasuk makanan yang merakyat, dan memiliki rasa yang lezat.

Ia merasa optimistis empek-empek teri dapat menjadi makanan khas Desa Kuala Raya. Usaha rumahan yang memproduksi empek-empek teri dalam kemasan yang baik dan menarik potensial diminati masyarakat Lingga dan wisatawan. 

Empek-empek teri ini harus mampu dipopulerkan secara cepat dan mudah melalui media sosial, sehingga Desa Kuala Raya menjadi terkenal dengan makanan khasnya.

“Kami berharap hasil kreativitas mahasiswa ini dapat dikembangkan ibu PKK Desa Kuala Raya, menjadi sumber pendapatan baru keluarga. Usaha-usaha lainnya yang memanfaatkan potensi laut juga diharapkan dikembangkan,” ujarnya.

Ketua Kelompok Kukerta Desa Kuala Raya, Joddy Agustiyan, mengatakan teri selama ini dijual nelayan setelah dikeringkan, padahal dapat diolah menjadi makanan yang enak dan sehat, seperti empek-empek.

Dosen pembimbing lapangan mendorong dan memotivasi Kelompok Kukerta Desa Kuala Raya, untuk melahirkan karya yang bermanfaat bagi warga setempat. Kukerta di Desa Kuala Raya berlangsung hingga 3 September 2017.

“Empek-empek teri ini disukai warga, khususnya ibu-ibu yang tergabung dalam PKK. Mereka meminta resep membuat empek-empek teri untuk dikembangkan menjadi usaha rumahan. Kami sangat senang memberikan resep tersebut kepada ibu-ibu PKK, dan berharap usaha empek-empek teri berkembang pesat,” katanya.

Ketua PKK Desa Kuala Raya, Rezita mengatakan di desanya sudah ada Kelompok Usaha Bersama Ekonomi (KUBE). Namun usaha itu kurang berkembang, karena mereka bekerja jika ada pesanan.

Rezita mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang memperhatikan kondisi desanya. Hasil karya mahasiswa merupakan oleh-oleh yang berharga yang ditinggalkan di Desa Kuala Raya.

“Kami akan mengembangkan usaha ini secara serius,” katanya, yang juga hadir dalam acara sosialisasi yang diselenggarakan Kelompok Kukerta Desa Kuala Raya. (AFRIZAL).

Komentar