LINGGA, TUAHKEPRI – ‘Badai’ Pandemi Covid-19 kiranya ‘memukul’ semua sektor usaha yang ada di Indonesia, bahkan belahan dunia hingga Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Salah satu sektor yang menjadi perhatian semua pihak adalah, ‘terjun’ bebasnya kondisi perekonomian dan usaha bisnis terpuruk.
Namun demikian, Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kiranya menjadi salah satu sektor yang dianggap paling bisa bertahan dalam ‘gempuran’ tersebut. Akan tetapi, Pandemi ini dinilai justru membuat pelaku UMKM ada yang sampai mengalami ‘gulung tikar’.
“Untuk permasalahan ekonomi, khususnya di Pandemi Covid-19 ini ekonomi kita terjun bebas. Dan hal ini tentu mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat dan membuat para pekerja yang di rumahkan. Bahkan juga berdampak secara langsung dengan pelaku UMKM,” kata Calon Gubernur Kepri H Muhammad Soerya Respationo saat menemui pelaku UMKM dan masyarakat di Kecamatan Lingga Utara,, Kabupaten Lingga, pada Rabu (4/11/2020).
Ia menegaskan, jika dirinya dipercaya untuk memimpin Provinsi Kepri, pihaknya teah memiliki program khusus yang diperuntukan untuk pelaku-pelaku UMKM, khususnya dalam hal mendapatkan pinjaman modal.
“Kita ketahui bersama, pandemi ini juga membuat dana-dana simpanan dari pelaku UMKM ‘tersedot’ habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dampaknya, mereka tidak bisa memutarkan modalnya untuk mencari keuntungan dari usahanya,” ucapnya.
Untuk itu, program yang ditawarkan oleh Muhammad Soerya Bapaknya Wong Cilik ini, untuk pelaku UMKM tersebut bernama ‘Pinjaman Lunak Jangka Panjang Tanpa Bunga’.
“Terkait pemodalan ini, tentunya hal ini perlu dicarikan solusi, yakni pemberian peminjaman lunak jangka panjang tanpa bunga. Dan pinjaman ini harus diberikan untuk sektor perekonomian, sehingga mereka tetap bisa berkembang kembali,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, 99 persen usaha di Indonesia berskala UMKM. Artinya, apa yang terjadi pada UMKM akan sangat berpengaruh terhadap yang lain. Sektor ini menjadi sangat vital dalam menopang perekonomian nasional.
Untuk itu, beberapa strategi bisa dilakukan pelaku UMKM untuk tetap bertahan dalam situasi sulit saat ini. Mengingat, setiap UMKM memiliki karakteristik yang berbeda. Artinya, perlakuan berbeda pada setiap UMKM menjadi keniscayaan. (Red).
Komentar