Tanjungpinang, Tuah Kepri – Badai defisit yang sering dibicarakan menjadi alasan umum untuk anggaran pemerintah. Bahkan di dalam kondisi ril, petaka itu selalu disisipkan sebagai pelengkap pembicaraan ketika proses realisasi dinilai kurang maksimal.
Tapi kepada kelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, alasan itu tidak berpengaruh. Karena bagi meraka, anggaran bukanlah alasan untuk menanduskan niat menghijaukan alam, tapi sebagai tantangan yang mesti ditaklukan.
Seperti yang dilakukan sejumlah komunitas pemuda bersama Pemerintah Kota Tanjungpinang, di jalan masuk Bandara Raja Haji Fisabilillah (5/11).
Kegiatan yang berlangsung dengan disambut oleh hujan pagi tersebut, tetap berjalan sambil menyematkan bibit pohon ketapang kencana dan tabubuya sebanyak 682 pohon di turus dan median jalan sejauh 1,6 km.
“Kami hanya ingin pohon yang ditanam ini bisa memberi manfaat positif bagi seluruh orang yang datang ke Tanjungpinang, dan mengingat bandara adalah pintu masuk tentunya menjadi catatan bagi tamu yang datang ke Tanjungpinang,” kata ketua komunitas Air Lingkungan dan Manusia (Alim) Kepri Kherjuli.
Ia mengaku, upaya menghijaukan jalan tersebut adalah bentuk partisipasi sebagai masyarakat Tanjungpinang, tanpa membebani satu sen pun uang negara atau daerah.
Buktinya, 682 pohon tersebut disediakan dari pembibitan Alim, Pemerintah Kota Tanjungpinang sebagai penyedia kompos, dan developer setempat berperan sebagai penggali lubang untuk tanaman.
Karena menurutnya, dipilihnya jenis pohon ketapang kencana dan tabubuya tersebut, juga atas pertimbangan keselamatan udara yang diingatkan pihak Angkasa Pura II Tanjungpinang, agar tidak mengundang burung yang dapat mengkhawatirkan penerbangan.
“Ide ini sebenarnya antara kami dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tanjungpinang, karena kami ingin Tanjungpinang ini hijau indah, serta menghasilkan udara segar untuk masyarakat ” ucapnya.
Pendapat yang sama juga dilontarkan komunitas lain, seperti Organisasi Lingkungan dan Edukasi (Orange) Kepri yang mengaku sangat senang bisa berpartisipasi aktif menanam untuk menghijaukan Kota Tanjungpinang.
“Kegiatan ini bagus dan kami dari Orange sangat senang bisa turut membantu dan bergotong royong menanam meskipun kondisi hujan,” kata Ketua Orange Kepri Dini Dwi Pratiwi.
Ia merasa Bandara Raja Haji Fisabilillah adalah pintu masuk ke Tanjungpinang, sehingga perlu indah dan diindahkan dengan tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan wisatawan.
“Kami berharap aktivitas ini dapat ditiru oleh pemuda lain, dan pohon yang ditanam ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, untuk menyegarkan udara dan menyehatkan lingkungan,” ucap alumni Poltekkes Kementerian Kesehatan Tanjungpinang 2016 ini.
(AFRIZAL).
Komentar