Tanjungpinang, Tuah Kepri – Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMD Dukcapil) Provinsi Kepri, Sardison menargetkan, pada tahun 2017 data profil desa berbasis online seluruh Desa/ Kelurahan se Kepri sudah terdata.
“Data profil online agar dapat terlihat secara nasional, dan ini sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 tahun 2007 ada kewajiban untuk membuat profil desa. Dan juga dalam rangka mewujudkan setiap Desa/ Kelurahan yang maju dan berkelanjutan dengan prosdakel berbasis online,” kata Sardison pada kegiatan evaluasi data profil Desa/ Kelurahan Se – Kepri, Kamis (10/08).
Sardison mengatakan, kegiatan ini dihadiri seluruh perwakilan 6 kabupaten kota. Namun ada sekitar 120 desa/ kelurahan yang belum terdaftar secara online.
“Dari 416 desa/ kelurahan yang ada di Kepri, sekitar 120 desa/ kelurahan yang belum mendaftarkan profil desanya maupun kelurahannya dan untuk Kota Tanjungpinang, alhamdulilah sudah semua,” ucap Sardison.
Dari 120 desa/ kelurahan yang belum membuat profil desa, katanya rata – rata disebabkan oleh faktor jaringan yang tidak memadai disetiap desa maupun kelurahannya.
“Nanti melalui Gubernur Kepri akan melaporkan ke Kementerian terkait informasi ini. Kita juga mendorong agar Menteri Desa dan Mendagri sebagai pembina desa dan kelurahan agar bisa melakukan koordinasi dengan Kementerian yang menangani komunikasi sehingga bisa menangani jaringan disetiap desa yang memiliki kendala,” kata Sardison.
Dia menekankan batas – batas desa akan tercatat diwilayah Kepri ini apabila telah terdata profil desanya.
Selain itu Ia berharap untuk perangkat desa, agar hal ini menjadi perhatian serius. Dan ia menekankan batas – batas desa supaya tercatat diwilayah Kepri ini apabila telah terdata profil desanya.
“Karena dulu hanya profil desa, sekarang dirubah menjadi profil desa berbasis online,” ujarnya.
Kenapa data berbasis online, katanya agar setiap desa dan kelurahan dapat terpantau perberkembangannya serta membantu pihak swasta untuk berinvestasi, sehingga para investor akan melihat profil desa/ kelurahan mana yang sangat berpotensi berkembang secara online.
“Sekarang banyak investor ragu dan tidak yakin karena kurangnya informasi itu,” ucap Sardison.
Untuk itu ia minta, setiap desa/ kelurahan jangan sampai tertinggal, karena profil desanya tidak terdaftar secara online.
“Dengan adanya sistem online ini, diharapkan desa dan kelurahan sudah dapat mengisi profilnya secara online,” kata Sardison.
Diakhir sambutannya. Sardison menyampaikan jika ingin membantu pemerintah dengan baik, buatlah profil desa/ kelurahan.
“Profil yang saudara buat nanti menentukan masa depan desa dan kelurahan. Dan data ini akan dipakai pemerintah, juga akan langsung terlihat di website Kemendagri,” ucap Sardison. (AFRIZAL).
Komentar